My EKO Notes

Materi Seputar Ekonomi

Penganggaran


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Anggaran adalah salah satu terpenting dalam sebuah perusahaan, sehingga anggaran sudah tidak asing lagi dikalangan kita. Namun perlu diketahui bahwa anggaran ditetapkan berdasarkan berbagai perhitungan sebelumnya  yaitu melewati tahap-tahap penganggaran. Tidak hanya itu, penganggaran juga memiliki tujuan, fungsi, dan tahap-tahap penyusunannya yang perlu kita ketahui untuk menetapkan suatu anggaran.
Kami telah merangkum semuanya dalam makalah singkat yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan anggaran?
2.      Apa yang dimaksud dengan penganggaran?
3.      Berapa jenis tipe-tipe anggaran?
4.      Bagaimana menyusun suatu anggaran?

1.3  Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan supaya kita memahami apa yang dimaksud dengan anggaran, penganggaran, tipe-tipe penganggaran, cara menyusun suatu anggaran dan lain-lain.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Penganggaran dan Anggaran
Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian, devisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek, maupun jangka panjang.
Perusahaan besar maupun kecil seyogyanya membuat anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan pengendalian. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk menca[ai sasaran dan tujuan suatu organisasi. Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai hasil kerja dan membandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil perbandingan ini menghasilkan varian. Varian harus dianalisis dan dicari sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran, dan pelaksanaan (pengendalian).
Sebelum menyusun anggaran perusahaan harus menyusun rencana strategis. Rencana strategis itu disusun berdasar hasil analisis dari ancaman dan kecepatan eksternal mperusahaan. Rencana strategis pada umumnya berjangka lima tahun, 10 tahun atau lebih. rencana strategis diterjemahkan dalam tujuan jangka panjang kemudian diterjemahkan dalam tujuan jangka pendek. Dari tujuan jangka pendek itu disusun rencana jangka pendek yang kemudian dijabarkan dalam bentuk anggaran jangka pendek.
Pada umumnya setiap perusahaan menyusun anggaran sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan. Ada beberapa pengertian tentang anggaran antara lain sebagai beriut:
1.        Anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan. Anggaran lazim disebut rencana kerja yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk angka-angka keuangan, lazim disebut anggaran formal.
2.        Anggaran lazim disebut perencanaan dan pengendalian laba, yaitu proses yang ditujukan untuk membantu manajwmwn dalam perencanaan dan pengendalian secara efektif.
3.        Anggaran adalah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang, suatu perencanaan taktis laba jangka pendek;suatu sistem akuntasi berdasarkan tanggung-jawab; suatu penggunaan prinsip pengecualian ynag berkesinambungan, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sarana suatu organisasi.
4.        Anggaran adalah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Pada umumnya disusun secara tertulis.
5.        Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan sub-sistem lain yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan.
6.        Anggaran dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan; anggaran sekaligus juga disebut sub-sistem.
7.        Anggaran sebagai suatu sistem terdiri dari tiga lapisan yaitu: inti sistem, sub-sistem penunjang, sub-sistem lingkungan. Inti sistem adalah sasaran laba; sub-sistem penunjang adalah berbagai aktivitas yang membantu kelancaran kerjanya inti sistem seperti struktur organisasi, administrasi, analisis data, angka-angka standar dan sebagainya. Sub-sistem lingkungan adalah lingkungan eksternal organisasi seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan sebagainya. Yang mempengaruhi bekerja suatu sistem organisasi.
8.        Anggaran atau budget adalah sama dengan profit planning. Perencanaan laba meliputi: perencanaan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan penggunaan bahan baku, perencanaan pembelian bahan baku, perencanaan tenaga kerja langsung, perencanaan biaya overhead, perencanaan biaya pemasaran, perencanaan biaya umum dan administrasi, dan seterusnya. Model tersebut pada umumnya disebut anggaran berkala yang lengkap atau master budget.
Gambar 8.1 hubungan perencanaan dan pengendalian
2.2  Model Penyusunan Anggaran
Para penyusun anggaran atau tim anggaran menyusun anggaran berdasar teori, praktik, dan prediksi perubahna suatu situasi ekonomi, sosial, dan politik. Penyusunan anggaran berdasarkan teori adalah pembuatan anggaran berdasar pengetahuan ekonomi perusahaan, di mana titik sentral perusahaan adalah mencari laba. Oleh sebab itu, laba harus ditentukan dahulu, kemudian disusun strategi dan program kerja untuk mencapai sasaran laba.
Penyusunan anggaran berdasar praktek adalah pembuatan anggaran berdasar pengalaman praktek atau berdasar data historis. Data historis tersebut diolah secara ilmiah kemudian dijadikan bahan untuk menyusun anggaran. Cara ini lazim digunakan, karena lebih mudah dan dapat digunakan jika kondisi ekonomi, sosial, dan politik stabil.


Gambar 8.2
Anggaran Induk Perusahaan Manufaktur
Gambar 8.3
Anggaran Induk Perusahaan Dagang
Penyusunan anggaran berdasar prediksi perubahan situasi ekonomi, sosial, dan politik adalah pembuatan anggaran berdasar peramalan para ahli ekonomi, sosial, dan ahli politik, jika masa depan ekonomi, sosial, dan politik stabil, tim anggaran dapat menggunakan dua historis, tetapi jika masa depan ekonomi, sosial, dan politik tidak stabil atau ada perubahan yang cepat, maka data historis tetap dijadikan dasar pembuatan anggaran dengan diadakan penyesuaian hasil lamaran perubahan kondisi ekonomi, sosial, dan politik. Model penyusunan anggaran ini adlah penggabungan data historis yang diolah secara kuantitatif dengan data kualitatif tentang ramalan perubahan kondisi ekonomi, sosial, dan politik.
Gambar 8.4
Anggaran Induk Perusahaan Jasa
Para penyusun anggaran harus menyadari bahwa kondisi perusahaan ditentukan oleh kondisi ekonomi, sosial, dan politik. Jika terjadi perubahan politik, maka akan terjadi perubahan aktivitas ekonomi, selanjutnya menentukan aktivitas perusahaan. Bagi perusahaan yang berkala internasional, perubahan kondisi politik global menjadi acuan pokok dalam penyusunan anggaran.
Model penyusunan anggaran berdasar prediksi situasi ekonomi, sosial, dan politik nampaknya lebih rasional dibanding model apriori. Dunia bisnis adalah dunia perubahan dan rasional yang berorientasi laba. Oleh sebab itu dalam menyusun anggaran, laba merupakan tujuan pokok suatu organisasi bisnis.
Dalam mennetukan sasaran laba manajemen harus mempertimbangkan: volume penjualan, keadaan pulang-pokok, kapasitas produksi, laba atas modal ayng digunakan. Sasaran laba tersebut berupa laba jangka panjang dan jangka pendek.
Dalam anggaran dikenal prinsip-prinsip anggaran yaitu proses pembuatan anggaran yang harus berdasar pada struktur organisasi yang memberi batasan tanggung jawab fungsional. Batasan tanggung jawab inilah merupakan dasar dibuatnya anggaran. Semua level manajer harus menyiapkan anggaran untuk divsinya, bagiannya, dan seksinya masing-masing. Karena suatu perusahaan itu terdiri dari beberapa divisi, maka perlu dibuat panitia anggaran untuk mengkordinir, menyeleksi, dan memutuskan anggaran secara keseluruhan.
Organisasi perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan harus membuat planning dan budgeting yang terdiri dari long-term planning and forecasting dan short-term planning and budgetting. Dalam long-term planning and forecasting terdiri dari rencana-rencana strategis, rencana-rencana operasi, rencana kauangan, ramalan penjualan, dan ramalan laporan keuangan. Dalah short-term planning and budgeting terdiri dari anggaran sumber pembiayaan untuk modal kerja dan anggaran kas. Semuanya itu harus dituangkan dalam rencana-rencana operasi.
Rencana-rencana operasi dapat dibuat dan dikembangkan untuk beberapa kurun waktu, tetapi pada umumnya di buat dalam kurun waktu 5 tahun. Dalam rencan aoperasi lima tahun, rencana operasi pada tahun pertama harus rinci, untuk tahun-tahun berikutnya dapat disajikan secara garis besar. Rencana operasi itu harus disertai dengan petunjuk pelaksanannya yang dibuat berdasar strategi perusahaan untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Dalam rencana operasi itu harus dijelaskan mengenai siapa yang bertanggung atas pelaksanaan tugas pekerjaan berdasarkan fungsinya masing-masing. Kegiatan dlam rencana-rencana operasi tahunan antara lain:
1.        Manajer divisi harus menganalisis lingkungan umum dan lingkungan industri.
2.        Divisi pemasaran harus menyiapkan ramalan penjualan tiap-tipa produk.
3.        Divisi pabrik menyiapkan estimasi biaya untuk fasilitas baru pabrik dan program-program modernisasi pabrik.
4.        Para analisis keuangan mengevaluasi usulan pengeluaran modal, rencana-rencana biaya operasi tiap divisi, dan menyajikan usulan sumber dan penggunaan dana.
5.        Untuk rencana 5 tahunan harus dibuat oleh divisi perencanaan, dikoreksi oleh manager divisi, dan rencana ini belum merupakan rencana final.
6.        Rencana 5 tahunan itu kemudian diserahkan kepada ketua komisi perencanaan dan seterusnya diajukan kepada dewan direktur untuk dimintakan persetujuan.

2.3  Tujuan Penganggaran
Penganggaran bertujuan untuk :
1.      Memaksa manager membuat rencana kerja
Artinya manager harus selalu berpikir proaktif tentang perubahan yang akan terjadi dimasa depan
2.      Tolak ukur mengevaluasi kinerja
Artinya bahwa kinerja managemen harus dibandingkan dengan anggaran. Hasilnya adalah varian; varian dihitung dan dianalisis untuk koreksi dengan rencana, anggaran, dan pelaksanaan kerja
3.      Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar manager
Artinya bahwa secara formal anggaran mengkomunikasikan rencana organisasi kepada semua  level. Selanjutnya manager mengadakan koordinasi untuk merealisasikan rencana tersebut
4.      Membantu pengambilan keputusan
Artinya bahwa anggaran mengarahkan perhatian manager untuk mengambil keputusan.

2.4  Eksistensi Penganggaran
      Keberadaan penganggaran dapat diliahat dari dua sudut yaitu penyusunan dan penggunaan. Penyusunan anggaran umumnya dibuat empat atau tiga bulan terakhir dari tahun berjalan untuk masa satu tahun fiskal, kenudian bagi anggaran kuartalan dan bulanan.
Penyusunan anggaran mempunyai panitia yang dipimpin oleh ketua, biasanya dijabat oleh seoranng kontroller atau akuntan manjemen. Panitia anggaran menerima anggaran dari berbagai seksi, bagian, divisi, kemudian mengkoordinasikan, merevisi, dan menetapkan. Kemudian pelaksanaan anggaran selama tahun berjalan.
Penggunaan anggaran adalah untuk pedoman kerja dan untuk menilai prestasi kerja manajemen.

2.5  Kegunaan Anggaran
      Kegunaan anggaran adalah untuk perencanaan dan pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan. Dalam perencanaan, perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) berdasar prediksi masa mendatang yang terbaik mengenai tingkat aktifitas. Pada umumnya tingkat aktifitas yang dianggarkan tidak sama dengan tingkat aktifitas yang sesungguhnya. Maka timbul penyimpangan-penyimpangan. Untuk memehami penyimpangan-penyimpangan harus disusun anggaran yang fleksibel.

2.6  Anggaran Induk (Master Budget)
Anggaran induk adalah rencana keuangan yang komperhensif untuk seluruh kegiatan organisasi yang terdiri dari anggaran operasi, dan anggaran keuangan. Anggaran operasi adalah rencana kegiatan operasi yang dituangkan dalam bentuk fisik dan keuangan yang terdiri dari:
1.      Anggaran penjualan
2.      Anggaran biaya
3.      Anggaran laba
Sedangkan anggaran keuangan adalah rencana keuangan yang terdiri dari:
1.      Anggaran kas
2.      Anggaran belanja barang modal
3.      Nerca yang dianggarkan
Anggaran penjualan adalah renacan kerja divisi pemasaran yang dituangkan dalam bentuk angak-angka keuangan yang terdiri dari:
1.      Anggaran pennjualan
2.      Anggaran biaya pemasaran
Anggaran penjualan meruapakan hasil ramalan penjualan berdasar data historis internal tentang penjualan dan berdasar data kualitatif eksternal tentang perubahan kondisi ekonomi, sosial dan politik. Menyusun anggaran penjualan cukup rumit karena pengaruh faktor eksternal sulit cepat berubah dan sulit dikendalikan. Anggaran penjualan merupakn pusat pembuatan seluruh anggaran. Oleh sebab itu, jika anggaran penjualan salah, maka seluruh anggaran berikutnya salah. Tim anggaran harus hati-hati dalam mendiskusikan dan emnetapkan anggaran penjualan.
Anggaran biaya adalah rencana divisi produksi dan divisi komersial yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan terdiri dari:
1.      Anggaran produk dalam unit
2.      Anggaran kebutuhan bahan dalam unit dan dalam rupiah
3.      Anggaran pembelian bahan dalam unit dan rupiah
4.      Anggaran BTKL (upah buruh)
5.      Anggaran BOP
6.      Anggaran Harga Pokok Produksi.
Sebelum menyusun anggaran produksi terlebih dahulu diadakan estimasi tentang persediaan awal dan akhir barang jadi, dan sebelum menyusun anggaran pembelian bahan, terlebih dahulu diadakan estimasi tentang persediaan bahan awal dan akhir. Anggaran produksi dalam unit harus berdasar anggaran penjualan dalam unit, sedangkan anggaran biaya produksi harus berdasar anggaran produksi dalam unit.
Anggaran BTKL adalah rencana kerja dalam bentuk jam kerja dan tarif upah yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan. Jam kerja buruh adalah waktu yang digunakan untuk membuat produk, sedangakan tarif upah ditentukan oleh manajemen berdasarkan hukum penawaran dan permintaan tenaga kerja atau berdasarkan data historis tentang upah.
Anggaran BOP adalah rencana kerja pendukung pabrik yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan yang terdiri dari:
1.      Anggaran BTKTL, termasuk biaya gaji karyawan dan pegawai pabrik
2.      Anggaran bahan tidak langsung
3.      Anggaran biaya pemeliharaan mesin, gedung pabrik dan erlatan pabrik
4.      Anggaran reparasi mesin dan perlatan pabbrik
5.      Anggaran penyusutan aktiva tetap pabrik
6.      Anggaran premi asuransi kebakaran
7.      Anggaran premi asuransi buruh dan karyawan pabrik
8.      Anggaran biaya umum dan administrasi pabrik, anggaran PBB pabrik
9.      Anggaran kesejahteraan karyawan dan buruh pabrik
10.  Anggaran sumbangan kepada masyarakat sekitar pabrik
11.  Anggaran biaya lain-lain pabrik.
Anggaran harga pokok produksi adalah rencana produksi dalam unit yang dituangkan dalam bentuk angka-angka yang terdiri dari:
1.      Anggaran persediaan awal bahan
2.      Anggaran pembelian bahan
3.      Anggaran persediaan akhir bahan
4.      Anggaran pemakaian bahan dalam proses produksi
5.      Anggaran BTKL
6.      Anggaran BOP
Anggaran harga pokok produksi disajikan dalam bentuk total dan dalam bentuk perunit.
Anggaran harga pokok penjualan adalah rencana produk yang dijual yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan yang terdiri dari:
1.      Anggaran persediaan awal barang jadi
2.      Anggaran harga pokok produksi barang jadi
3.      Anggaran persediaan akhir barang jadi.
Anggaran biaya pemasaran adalah rencana kerja pemasaran yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan yang terdiri dari:
1.      Anggaran biaya riset pemasaran
2.      Anggaran biaya pengembangan produk
3.      Anggaran biaya distribusi
4.      Anggaran biaya promosi
5.      Anggaran biaya potongan harga
6.      Anggaran biaya penjualan
7.      Anggaran biaya komisi penjualan
8.      Anggaran biaya perjalan dinas tenaga penjual
9.      Anggaran biaya entertainment
10.  Anggaran biaya pelayanan purna jual
11.  Anggaran gaji karyawan divisi pemasaran dan penjualan
12.  Anggaran biaya umum dan administrasi divisi pemasaran
13.  Anggaran biaya penyusutan aktiva tetap divisi pemasaran
14.  Biaya lain-lain divisi pemasaran dan penjualan.
Anggaran biaya administrasi adalah rencana kerja divisi administrasi dan kantor pusat yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan yang terdiri dari:
1.      Gaji direksi dan staf
2.      Anggaran biaya kantor
3.      Anggaran biaya konsultan dan auditor
4.      Anggaran perjalanan dinas
5.      Anggaran penyusutan aktiva tetap divisi administrasi
6.      Anggaran sumbangan sosial
7.      Anggaran biaya lain-lain
Anggaran Rugi/Laba adalah rencana laba yang terdiri dari:
1.      Laba kotor yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan
2.      Laba operasi yaitu laba kotor dikurangi beban pemasaran dan beban administrasi
3.      Laba bersih yaitu laa operasi dikurangi beban bunga dan beban beban pajak pengahsilan perusahaan.
Anggaran kas adalah renacana penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam anggaran kas diperhitungkan saldo awal kas periode dan kas minimum yang harus tersedia. Dalam angggaran penerimaan kas terdiri dari:
1.      Anggaran penerimaan piutang
2.      Anggaran penjualan tunai
3.      Anggaran penerimaan hasil penjualan aktiva tetap jika ada
4.      Anggaran penerimaan utang
5.      Anggaran tambahan modal pemilik
6.      Penerimaan lain-lain
Sedangkan anggaran pengeluaran kas terdiri dari:
1.      Anggaran pembelian bahan
2.      Anggaran BTKL
3.      Anggaran BOP
4.      Anggaran biaya pemasaran
5.      Anggaran biaya administrasi
6.      Anggaran pembayaran bunga dan anguran utang
7.      Anggaran pajak
8.      Anggaran pembelian barang modal
9.      Anggaran pembayaran deviden
10.  Anggaran jasa produksi karyawan dan buruh
11.  Anggaran pengeluaran kas lain-lain
Anggaran neraca yang dianggarkan adalan rencana posisi keuangan yang terdiri penggunaan dana dan sumber dana. Penggunaan dan terdiri dari kas, piutang, persediaan, harta tetap dan harta lain-lain. Sedangkan sumber dana terdiri terdiri utang jangka pendek, panjang, modal dan laba ditahan.


2.7  Tipe-Tipe Penganggaran
1.      Ceiling Budget
Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakan Ceiling Budget. Anggaran jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan suatu batas-batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak langsung dengan cara membatasi suatu penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlah yang terbatas.

2.      A Line-Item Budget
Tipe ini menggolongkan sebuah pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, dipakai untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya.

3.      Performance and Program Budgets
Tipe ini berguna untuk menspesifikasi kegiatan-kegiatan atau program-program yang berdasarkan mana dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam evaluasinya. Dengan cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan public) atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan) atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota legislatif dapat mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai suatu transaksi-transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar.

2.8  Persiapan Penyusunan Anggaran Keuangan
Dalam penganggaran (budgeting) terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui agar anggaran tersebut dapat digunakan oleh organisasi atau instansi. Tahapan tersebut antara lain:
1.      Penentuan pedoman anggaran
Anggaran yang akan dibuat pada tahun akan datang sebaiknya disiapkan disiapkan bebrapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai.
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak melakukan dua hal yaitu:
a.       Menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan, kebaikan dan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b.      Membentuk panitia penyusun anggaran
2.      Persiapan anggaran
Dalam persiapan anggaran bagian-bagian yang terkait dengan anggaran mengadakan rapat untuk membuat suatu anggaran, dalam pembuatan suatu anggaran ditentukan juga ramalan penjualan setelah penyusunan ramalan penjualan bagian pemasaran bekerja sama dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun anggaran :
a.       Anggaran Penjualan
b.      Anggaran beban penjualan
c.       Anggaran piutang usaha
Setelah itu manajer produksi bekerja sama dengan manajer keuangan dan umum untuk menyusun :
a.       Anggaran produksi
b.      Anggaran biaya pabrik
c.       Anggaran persediaan
d.      Anggaran piutang usaha
Anggaran tersebut dibuat berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat ole manajer pemasaran. Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun :
3.      Anggaran beban administrasi umum
Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya menyusun:
a.       Anggaran laba rugi
b.      Anggaran neraca
c.       Anggaran kas

4.      Penentuan anggaran
Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan:
a.       Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
b.      Koordinasi dan peneelaahan komponen anggaran
c.       Pengesahaan dan pendistribusian

5.      Pelaksanaan anggaran
Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi aggaran setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi.
Fungsi penganggaran untuk mendukung konsep anggaran antara lain:
a.       Anggaran merupakan hasil akir proses penyusunan laporan rencana kerja.
b.      Anggaran merupakan cetak biru aktifitas yang akan dilaksanakan perusahaan dimasa yang akan datang.
c.       Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan yang menghubungkan  manajer bawah dengan atas.
d.      Anggaran berfungsi sebagai alat kendali yang memungkinkan manajemen menunjukan bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan.
e.       Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer  karyawan agar senantiasa bertindak secara efisien dan efektif sesuai tujuan organisasi.


2.9  Penggunaan Anggaran Untuk Evaluasi Kinerja
Anggaran dapat digunakan untuk perencanaan dan pengendalian.  Dalam perencanaan, perusahaan menyiapkan suatu anggaran induk berdasarkan perkiraan terbaik mereka atas tingkat penjualan yang akan dicapai pada tahun berikutnya. Akan tetapi, tingkat aktivitas aktual biasanya tidak sama dengan tingkat aktivitas yang dianggarkan. Akibatnya, jumlah yang dianggarkan tidak dapat dibandingkan dengan hasil aktual. Oleh karena itu, perusahaan dapat pula menyiapkan anggaran fleksibel utuk digunakan dalam evaluasi kinerja.

Anggaran untuk evaluasi kerja dapat ditentukan dengan :
a.      Anggaran Statis adalah (Anggaran induk yang dikembangkan untuk Texas Rex) adalah suatu contoh anggaran statis. Anggaran statis (static budget) adalah anggaran untuk aktivitas tertentu. Bagi Texas Rex, anggaran dikembangkan berdasarkan prediksi penjualan tahunan sebanyak 5.700 kaus. Karena anggaran statis bergantung pada aktivitas tertentu, anggaran statis ini tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja. 
b.      Anggaran Fleksibel adalah Anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan menghitung perkiraan biaya dalam suatu tingkat aktivitas disebut anggaran fleksibel (flexible budget). Kunci untuk penganggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap dan variabel.  Berikut dua jenis penganggaran fleksibel :
1.      Penganggaran untuk tingkat aktivitas yang diharapkan. Anggaran ini dapat membantu para manajer mengatasi ketidakpastian dengan melihat hasil yang tidak diharapkan  dari berbagai tingkat aktivitas. Hal ini  dapat digunakan untuk menghasilkan nilai keuangan dari sejumlah skenario yang masuk akal.
2.      Penganggaran untuk tingkat aktivitas aktual. Jenis anggaran fleksibel ini digunakan sebagai fakta untuk menghitung biaya pada tingkat aktivitas aktual seharusnya. Kemudian, biaya-biaya yang diharapkan tersebut dibandingkan dengan biaya aktual untuk menilai kinerja.
Anggaran fleksibel adalah kunci untuk meberikan umpan balik secara lebih sering yang dibutuhkan para manajer untuk menerapkan pengendalian dan menjalankan rencana perubahan secara efektif.

Contoh Jenis Kasus pertama anggaran fleksibel Texas Rex:
Anggaplah manajemen ingin mengetahui biaya produksi untuk 1.000 kaus, 1.200 kaus, dan 1.400 kaus. Untuk menghitung perkiraan biaya berbagai tingkat output yang berbeda ini, kita perlu mengetahui pola perilaku biaya tiap barang dalam anggaran. Untuk itu, kita perlu mengetahui biaya variabel per unit dan biaya tetap untuk periode waktu tersebut. Dari laporan 6, kita mengetahui biaya variabel untuk bahan baku langsung (Rp 4 per kaus), tenaga kerja langsung (Rp 1,20 per kaus), dan overhead variabel (Rp 0,60 per kaus). Untuk memerinci anggaran fleksibel ini lebih jauh, mari asumsikan biaya-biaya variabel per unit untuk perlengkapan (Rp 0,45) dan listik (Rp 0,15). Kedua variabel overhead terpisah ini berjumlah Rp 0,60. Dari laporan 5, kita juga mengetahui overhead tetap dianggarkan Rp 1.645 per kuartal.
Kolom dibawah ini menampilkan anggaran fleksibel dari biaya produksi untuk berbagai tingkat angkivitas tersebut.
Anggaran Produksi Fleksibel (A)

Aktual
Dianggarkan
Variansi
Unit yang diproduksi
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
     Overhead variabel:
Perlengkapan
Listrik
     Overhead tetap:
Supervisi
Penyusutan

Jumlah :
1.200
Rp 4.830
Rp 1.440

Rp 535
Rp 170

Rp 1.055
Rp 540

Rp 8.570
1.060
Rp 4.240
Rp 1.272

Rp 477
Rp 159

Rp 1.105
Rp 540

Rp 7.793
140
Rp 590
Rp168

Rp 58
Rp 11

(Rp 50)
0

Rp 777

Aggaran produksi fleksibel (B)
Biaya produksi per unit
Biaya variabel
Tingkat produksi per unit
1.000
1.200
1.400
Biaya Variabel :                                                               $4,00                    $4.000                  $4.800                 $5.600
      Bahan baku langsung                                                             1,20                                              1.2001.440 1.680
      Tenaga kerja langsung
Overhead variabel :
       Perlengkapan                                                                            0,45                                                     450540 630
       Listrik                                                            
Jumlah biaya variabel                                       
Overhead tetap:
       Supervisi
       Penyusutan
Jumlah biaya tetap

Jumlah biaya produksi

Rp 4,00
Rp 1,20

Rp 0,45
Rp 0,15
Rp 5,80



Rp 4.000
Rp 1.200

Rp 450
Rp 150
Rp 5.800

Rp 1.105
Rp 540
Rp 1.645

Rp 7.445

Rp 4.800
Rp 1.440

Rp 150
Rp 180
Rp 6.960

Rp 1.105
Rp 540
Rp 1.645

Rp 8.605

Rp 5.600
Rp 1.680

Rp 630
Rp 210
Rp 8.120

Rp 1.105
Rp 540
Rp 1.645

Rp 9.765

Jumlah perkiraan biaya meningkat sejalan dengan meningkatnya tingkat produksi. Biaya yang dianggarkan berubah karena jumlah biaya variabel naik sejalan dengan kenaikan output. Oleh sebab itu, anggaran fleksibel terkadang dikatakan sebagai anggaran variabel. Karena Texas Rex memiliki biaya variabel dan tetap, biaya keseluruhan produksi satu kaus menurun saat produksi meningkat. Hal ini masuk akal. Ketika produksi meningkat, unit yang menyebarkan biaya tetap tersebut menjadi lebih banyak.
Anggaran fleksibel adalah alat pengendalian yang sangat bagus karena anggaran ini memungkinkan pihak manajemen untuk menghitung biaya yang seharusnya unuk tingkat aktual output tersebut. Tabel B mengungkapkan biaya untuk tingkat aktivitas aktual seharusnya tersebut (1.200 unit).
Laporan kinerja yang direvisi pada tabel C menunjukkan gambaran yang sangat berbeda dari laporan pada tabel A. Sekarang, kita dapat melihat bahwa semua variansi yang terjadi cukup kecil. Bila mereka lebih besar daripada jumlah tersebut, pihak manajemen harus mencari penyebabnya dan mencoba untuk memperbaiki masalah.
Laporan kinerja aktual vs fleksibel (C)

Aktual
Anggaran *
Variansi
Unit yang diproduksi
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
     Overhead variabel:
Perlengkapan
Listrik
Jumlah biaya variabel
     Overhead tetap:
Supervisi
Penyusutan
Jumlah biaya tetap

Jumlah biaya produksi
       *Anggaran dari tabel B
1.200
Rp 4.830
Rp 1.440

Rp 535
Rp 170
Rp 6.975

Rp 1.055
Rp 540
Rp 1.595

Rp 8.570
1.200
Rp 4.800
Rp 1.440

Rp 540
Rp 180
Rp 6.960

Rp 1.105
Rp 540
Rp 1.645

Rp 7.793
-
Rp 30
Rp 0

Rp (5)
Rp (10)
Rp 15

Rp (50)

Rp (50)

Rp 35
           
Tambahan :
Dimensi Perilaku dari Anggaran
       Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja para manajer. Bonus, kenaikan gaji,dan promosi adalah hal yang dipengaruhi oleh kemamppuan seorang manajer untuk mencapai atau melampaui tujuan yang direncanakan. Karena status keuangan dan karier seseorang manajer dapat dipengaruhi, anggaran dapat memiliki pengaruh perilaku yang siqnifikan.
       Perilaku positif muncul ketika tujuan tiap manajer sejalan dengan tujuan organisasi dan manajer memiliki peggerak untuk mencapainya. Sejalannya tujuan manajerial dan tujuan organisasional sering disebut sebagai kesesuaian tujuan(goal congruence).Perilaku disfungsional (dysfunctional behavior) adalah perilaku individual yang pada dasarnya bertentangan dengan tujuan organisasi.
       Sistem anggaran yang ideal adalah sistem anggaran yang mencapai kesesuaian tujuan secara utuh dan simultan, serta menciptakan suatu penggerak bagi manajer untuk mencapai tujuan organisasi secara etis. Fitur tersebut meliputi umpan balik yang sering atas kineja, insentif uang dan non uang, anggaran partisipatif, standar yang realistis, kemampuan pengendalian-biaya, dan berbagai ukuran kinerja.
Umpan Balik yang Sering Atas Kinerja
       Para manajer perlu mengetahui kinerja mereka sejalan dengan berlalunya tahun. Dengan menyediakan laporan kinerja secara sering dan tepat waktu, mereka akan mengetahui ukuran keberhasilan usaha mereka selama ini dengan tujuan mengambil tindakan korektif dan mengubah rencana sebagaimana diperlukan.
Insentif Uang dan Bukan Uang
       Sistem Anggaran yang baik mendorong perilaku yang sesuai dengan tujuan.Teori Organisasi tradisional berasumsi orang yang motivasi utamanya adalah penghargaan berupa uang, akan menolak pekerjaan, tidak efisien, dan tidak berguna.Jadi, insentif uang (monetary incentive)digunakan untuk mengendalikan kecenderungan seseorang manajer untuk melalaikan dan membuang-buang sumber daya dengan menghubungkan kinerja anggaran pada kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Orang juga dapat termotivasi dengan banyak faktor intrinsic psikologis,dan sosial, seperti kepuasan bila pekerjaan dilakukan dengan baik,penghargaan, tanggung jawab, harga diri, dan sifat pekerjaan itu sendiri. Jadi, insentif bukan uang(nonmonetary incentive) termasuk memperkaya pekerjaan (job enrichment), meningkatkan tanggung jawab dan ekonomi, progam penghargaan non uang, dan lain-lain-dapat digunakan untuk meningkatkan system pengendalian anggaran.
Anggaran Partisipatif
       Anggaran partisipatif memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta dalam pembuatan anggaran daripada membebankan anggaran kepada para manajer tingkat bawah. Karena Manajer tingkat bawah yang membuat anggaran, tujuan anggaran tampaknya akan lebih menjadi tujuan pribadi para manajer yang menghasilkan kesesuaian tujuan yang lebih besar.                   
Anggaran Partisipatif memiliki tiga potensi masalah:
1.      Menetapkan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
2.      Membuat kelonggaran dalam anggaran (sering disebut sebagai menutupi anggaran).
3.      Partisipasi semu.

Standar yang Realistis
Tujuan yang ada dalam anggaran digunakan untuk mengukur kinerja. Jadi, tujuan ini harus berdasarkan kondisi dan harapan-harapan realistis. Anggaran seharusnya mencerminkan realita operasional, seperti tingkat aktivitas aktual, perubahan musiman, efisiensi, dan tren ekonomi umum.
Keterkendalian Biaya
Idealnya, para manajer hanya dianggap bertanggng jawab atas biaya-biaya yang dapat mereka kendalikan. Biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost) adalah biaya yang tingkatnya dapat dipengaruhi oleh manajer. Sebagai contoh, para manajer divisi tidak memiliki kuasa untuk mengotorisasi biaya ditingkat korporassi, seperti penelitian dan pengembangan, serta gaji para manajer atas. Oleh karena itu,mereka tidak seharusnya dianggap bertanggung jawab atas munculnya Biaya tersebut. Jika biaya yang tidak dapat dikendalikan muncul dalam anggaran manajer tingkat bawah untuk membantu mereka memahami bahwa biaya tersebut juga perlu dicakup, maka mereka seharusnya dipisahkan dari biaya yang dapat dikendalikan dan disebut tidak dapat dikendalikan.
Berbagai Ukuran Kinerja
Organisasi kerap membuat kesalahan penggunaan anggaran sebagai satu-satunya ukuran mereka akan kinerja manajerial. Ketika ukuran keuangan atas kinerja merupakan hal yang penting, penekanan yang berlebihan dapat mengarah pada bentuk perilaku disfungsional yang disebut memerah sumber daya perusahaan (milking the firm)atau eksploitasi(myopia). Perilaku eksploitasi muncul ketika seorang manajer mengambil tindakan yang memperbaiki kinerja anggaran dalam jangka pendek, tetapi membawa pengaruh buruk dalam jangka panjang bagi perusahaan.


BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
1.      Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian, devisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek, maupun jangka panjang.
2.      Tipe-Tipe Penganggaran
Ceiling Budget
Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakan Ceiling Budget.
A Line-Item Budget
Tipe ini menggolongkan sebuah pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, dipakai untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya.
Performance and Program Budgets
Tipe ini berguna untuk menspesifikasi kegiatan-kegiatan atau program-program yang berdasarkan mana dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam evaluasinya.
3.      Dalam penganggaran (budgeting) terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui agar anggaran tersebut dapat digunakan oleh organisasi atau instansi. Tahapan tersebut antara lain:
1.      Penentuan pedoman anggaran
2.      Persiapan anggaran
3.      Penentuan anggaran
4.      Pelaksanaan anggaran
4.      Anggaran untuk evaluasi kerja dapat ditentukan dengan :
1.      Anggaran Statis adalah (Anggaran induk yang dikembangkan untuk Texas Rex) adalah suatu contoh anggaran statis. Anggaran statis (static budget) adalah anggaran untuk aktivitas tertentu. Karena anggaran statis bergantung pada aktivitas tertentu, anggaran statis ini tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja. 
2.      Anggaran Fleksibel adalah Anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan menghitung perkiraan biaya dalam suatu tingkat aktivitas disebut anggaran fleksibel (flexible budget). Kunci untuk penganggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap dan variabel.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ari Purwantidan M.Ak. dan Dr. Darsono Prawironegoro. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.


Penganggaran Penganggaran Reviewed by JANIEZ on November 24, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.