My EKO Notes

Materi Seputar Ekonomi

Makalah Struktur Sel



A.                 Latar Belakang
Konsep tentang sel terus mengalami perkembangan. Hal ini tidak lepas dari tehnologi mikroskop yang juga selalu muncul pembaruan. Mikroskop yang telah ditemukan oleh para ilmuan sangat membantu dalam kegiatan biologi khususnya untuk melakukan pengamatan mikroskopis baik sel hewan maupun sel tumbuhan.   Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia misalnya, tersusun atas lebih dari  sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi. Struktur dasar sel terdiri atas membran plasma,  protoplasma dan inti sel (nukleus). Ketiganya memiliki komposisi kimia terdiri atas air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat. Sel merupakan satuan struktural yang terkecil dari suatu makhluk hidup  baik hewan maupun tumbuhan.
B.                 Topik inti
1.                   Sejarah ditemukannya sel
2.                   Pengertian sel
3.                   Jenis sel
4.                   Bagian-bagian sel dan fungsinya
5.                   Pembelahan sel
6.                   Transpor zat dlam sel
C.        Pembahasan
1.    Sejarah ditemukannya sel
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, ilmuan Inggris sekitar tahun 1665, dengan menggunakan mikroskop sederhana buatannya, ia mengamati sel gabus. Hasil pengamatannya, ia menemukan rongga kecil pada sayatan batang gabus yang dibatasi dinding tebal ( mirip sarang lebah ), rongga atau ruangan kecil inilah yang kemudian dinamai dengan istilah sel. Sel berasal dari bahasa latin (Yunani ), yaitu “Celulla” yang berarti ruangan kecil/ sempit. Dalam bahasa inggris, sel disebut dengan “ cell” yang berarti ruang kecil.
Walaupun sel ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, geografi sel sebagian besar belum dipetakkan hingga beberapa dasawarsa lalu. Sebagian besar struktur subseluler atau organel, terlalu kecil untuk diuraikan oleh mikroskop cahaya. Biologi sel telah mengalami kemajuan pesat pada tahun 1950-an dengan pengenalan mikroskop elektron. Daya urai dihubungkan terbalik dengan panjang- gelombang radiasi yang digunakan mikroskop, dan berkas elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek dari panjang- gelombang cahaya- tampak. Mikroskop elektron modern secara teoretis dapat mencapai resolusi (penguraian) kira-kira 0,1 nanometer (nm). [1]
 
Gambar Mikroskop dan bentuk sel gabus hasil pengamatan Roobert Hooke
Sumber : Http://id.wikipedia/org/wiki/Berkas.
2.    Pengertian sel
            Secara sederhana, urutan organisasi kehidupan dimulai dari sel-jaringan-organ-sistem organ-individu(organisme).Secara ringkas, pengertian sel adalah sebagai berikut :
a.    Sel merupakan satuan struktural yang terkecil dari suatu makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan.
b.    Sel merupakan satuan fungsional/fisiologis yang terkecil, karena fungsi-fungsi dari organisme hidup merupakan akibat dari aktivitas dari sel.
c.    Sel adalah satuan pertumbuhan dan dan perkembangan yang terkecil, karena tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup tidak lepas dari pembelahan dari sel.
d.   Sel merupakan satuan faktor hereditas yang terkecil, karena materi genetik diwariskan melalui sel-sel dari generasi ke generasi selanjutnya.
e.    Sel merupakan generasi yang terkecil, karena sel-sel memegang peranan penting dalam perbaikan jaringan yang rusak.

3.    Jenis sel
                             Berdasarkan sel penyusunnya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua, yaitu organisme Prokariotik dan Eukariotik.
a.     Organisme Prokariotik
            Organisme prokariotik misalnya Bakteri dan Cyanobacteria, selnya tidak bermembran inti, ukuran sel antara 1-10 µm, DNA berbentuk sirkuler yang disebut nukleoid, DNA lapisan luar berukuran besar berupa plasmid. Semua aktivitas sel dilakukan oleh membran plasma dan didalam sitoplasma.
b.    Organisme Eukariotik
Organisme eukariotik misalnya hewan, tumbuhan, dan lain sbagainya, sel selnya telah bermembran inti, ukuran sel antara 10-100 mm, DNA berada dalam inti yang terbungkus membran inti, inti sel dan sitoplasma dipisahkan oleh membran. Masing-masing organela sel memiliki fungsi tertentu. [2]
4.    Bagian-bagian sel dan fungsinya
1.    Membran Plasma/Membran Sel
Membran Plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi protoplasma yaitu bagian-bagian hidup dalam sel. Membran plasma bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion. Membran plasma berfungsi melindungi isi sel, mengatur keluar masuknya  berbagai zat, dan sebagai reseptor rangsang dari luar sel. Membran plasma terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan yaitu lapisan protein perifer dan integral.[3] Perhatikan struktur membran plasma berikut :
                                                Membran bukanlah lembaran molekul satatis yang terikat kuat di tempatnya. Membran ditahan bersama terutama oleh interaksi hidrofobik, yang jauh lebih lemah dari ikatan kovalen. Sebagian besar lipid dan sebagian protein dapat berpindah secara acak dalam bidang membrannya. Akan tetapi, jarang terjadi suatu molekul tertukar tempat secara melintang melintasi membran, yang beralih dari satu lapisan fosfolipid ke lapisan yang lainnya. Untuk melakuan hal seperti itu, bagian hidrofilik molekul tersebut harus melintasi inti hidrofobik membrannya.[4]
2.    Sitoplasma
Sitoplasma fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macam konstituen berupa organel sel, antara lain mitokondria, ribosom, dan lain-lain. Zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein, RNA, metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya glukosa), elektrolit, dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam urat, enzim-enzim yang digunakan untuk proses glikolisis, yaitu pengubahan glukosa menjadi asam piruvat dan laktat, serta enzim untuk biosintesis asam lemak terdapat dalam sitoplasma. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel. Sementara itu, komponen utama penyusun dalam sitoplasma yaitu;
1)      Cairan seperti gel disebut sitosol.
2)      Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma.
3)      Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
4)      Organel-organel sel.
Sumber : http://www.yuksinau.com/2016/02/struktur-fungsi-organel-organel-sel.html
3.    Inti Sel(Nukleus)
Inti sel merupakan pusat sel yang mengatur reaksi-reaksi yang berlangsung dalam sel dan juga reproduksi sel. Bentuk inti sel umumnya bulat dan terletak di bagian tengah sebuah sel. Inti sel terpisah dari sitoplasma oleh membran inti. Di dalam inti sel terdapat nukleoplasma yaitu cairan kental, dan nukleolus yaitu bagian yang lebih padat tetapi tidak terbungkus oleh suatu membran. Sementara itu, Nukleus berfungsi sebagai pengendali kehidupan sel, pengatur pembelahan sel, pengatur warisan sifat, dan pengatur pembelahan sel.[5]
            Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik (sebagian gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas).nukleus ini umumnya organel yang paling mencolok dalam sel eukariotok, rata-rata berdiameter 5µm. Selubung nukleus melingkupi nukleus yang memisahkan isinya dengan sitoplasma. Selubng nukleus merupakan membran ganda. Kedua membran ini masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait, dipisahkan oleh ruangan sekitar 20-40 nm. Selubung ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter 100 nm. Pada bibir setiap pori, membran dalam dan membran luar selubung nukleus menyatu. Di dalam nukleus, DNA diorganisasikan bersama dengan protein menjadi materi yang disebut kromatin. Struktur yang menonjol di dalam nukleus yang tidak sedang membelah ialah nukleolus, yang merupakan tempat komponen ribosom disintetis dan dirakit. Komponen-kompnen ini kemudian dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung untuk membentuk ribosom. Nukleus ini mengontrol sintetis protein dalam sitoplasma dengan caramengirim mesenjer molekuler yang berbentuk RNA.[6]
Sumber : http://www.yuksinau.com/2016/02/struktur-fungsi-organel-organel-sel.html


4.    Lisosom
Lisosom adalah organel sel yang mempunyai diameter antara 250-750 milimikron, berisi sejumlah besar partikel kecil dengan diameter berukuran 55-80 Angstrom. Dalam partikel ini terdapat enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis, khususnya hidrolisis terhadap molekul-molekul besar. Sebagai contoh protein akan tehidrolisis menjadi asam amino, glikogen menjadi glukosa, dan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Pada sel-sel yang mati, lisosom pecah dan enzim yang bekerja pada proses hidrolisis masuk ke dalam sitoplasma dan menyebabkan terjadinya proses hidrolisis dalam sel sendiri sehingga sel akan rusak. Dalam sel darah putih atau leukosit terdapat lisosom yang berguna dalam merusak bakteri yang dapat ditangkap oleh sel leukosit tersebut. Sementara itu, lisosom berfungsi sebagai mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.[7]
Lisosom merupakan katung terikat membran dari enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel untuk mencerna makromolekul. Terdapat enzim liososom yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak dan asam nukleat. Semuanya merupakan kelas utama makromolekul. Enzim ini sangat bekerja baik dalam lingkungan asam. Kira-kira pada PH 5. Membran lisosom mempertahankan PH dalam yang rendah ini dengan memompakan ion hidrogen dari sitosol ke dalam lumen lisosom. Jika lisosom pecah atau membocorkan kandugannya, aktivitas enzim berkurang dalam lingkungan sitosol yang netral. Akan tetapi, bocoran yang berlebihan dari sejumlah besar lisosom dapat merusak sel akibat pencernaan sendiri.[8]
           
5.    Ribosom (Ergastoplasma)


Ribosom merupakan organel pen sintensis protein. Ribosom kerap menempel satu sama lain dan membentuk rantai yang sering disebut polisom atau pololiribosom. Struktur ribosom berbentuk bulat bundar terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang soliter dan ada yang melekat sepanjang R.E.
Ribosom adalah organel sel terkecil yang tersuspensi dalam sel. Antara satu ribosom dengan yang lainnya diikat oleh mRNA. Menurut kecepatan sedimentasi dibedakan menjadi ribolom sub unit kecil (40s) dan ribosom sub unit besar (60s)
Fungsi Ribosom: Sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein dan contoh organel tidak bermembran. Oleh penyusun utamanya yaitu asam ribonukleat dan berada bebas di dalam sitoplasma ataupun melekat pada RE.[9]
6.         Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh membran yang berbentuk seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum endoplasma yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar adalah RE yang ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil. RE halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom. RE memiliki beberapa fungsi berikut;
a)      Menyintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
b)      Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar).
c)      Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus).
d)     Menetralkan racun (detoksifikasi).[10]
Sumber : http://www.yuksinau.com/2016/02/struktur-fungsi-organel-organel-sel.html
7.    Kompleks Golgi/Badan golgi
Kompleks Golgi terletak didekat inti sel dan mempunyai hubungan dengan endoplasmik retikulum. Dalam kompleks golgi berlangsung reaksi pembentukan glikoprotein, yaitu gabungan karbohidrat dengan protein. Protein yang terbentuk dari asam-asam amino dalam ribosom dibawa ke endoplasmik retikulum, kemudian diteruskan ke dalam kompleks golgi dimana berlangsung reaksi dengan karbohidrat membentuk glikoprotein.disamping itu, kompleks golgi berfungsi sebagai berikut;
a)      Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
b)      Membentuk membran plasma.
c)      Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel.
d)     Membentuk akromosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.[11]

8.    Mikrotubulus/Badan Mikro
Mikrotubulus/badan mikro terdiri atas dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom terdapat pada sel hewan, Fungi, dan daun tumbuhan. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H2O2 yang selanjutnya dipecah menjadi H2O dan O2. Selain itu, peroksisom juga berperan dalam pengubahan lemak menjadi karbohidrat dan penguraian purin dalam sel. Adapun glioksisom berperan dalam metabolisme asam lemak dan sebagai tempat terjadinya siklus glioksilat. Adapun mikrotubulus berfungsi mengatur dalam pergerakan kromosom saat sel membelah.[12]

9.    Vakuola
Vakuola atau rongga sel adalah organel sitoplasmik yang berisi cairan yang dibatasi membran tonoplas. Tumbuhan yang masih muda memiliki sel dengan vakuola berukuran kecil. Sel pada tumbuhan yang telah dewasa hanya memiliki satu vakuola tengah yang berukuran besar. Vakuola mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
a)      Tempat menyimpan zat makanan seperti amilum dan gula.
b)      Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgiditas sel bersama dinding sel.
c)      Menyimpan pigmen.
d)     Menyimpan minyak asiri seperti minyak kayu putih, pepermin, dan aroma harum pada bunga.
e)      Tempat penimbun sisa metabolisme dan metabolit sekunder seperti Ca-oksalat, tanin, getah karet, dan alkaloid.[13]
Sumber : http://www.yuksinau.com/2016/02/struktur-fungsi-organel-organel-sel.html
10.Dinding Sel
Dinding sel merupakan lapisan terluar yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel berfungsi sebagai penyokong dan pelindung selaput plasma serta memelihara keseimbangan sel dari tekanan. Adanya dinding sel mengakibatkan bentuk sel tumbuhan relatif tetap.[14]
11.Mitokondria
Mitokondria terdapat dalam semua sel, hanya jumlahnya bervariasi dari beberapa ratus hingga beberapa ribu. Mitokondria berbentuk bulat panjang dengan berbagai ukuran, mempunyai membran ganda, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-lipatan yang disebut krista, dimana terdapat enzim-enzim oksidase. Bagian dalam mitokondria terisi oleh zat yang kental, disebut matriks. Dalam mitokondria ini berlangsung proses oksidasi zat-zat dalam makanan yang menghasilkan energi. Adapun, mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi selular.[15]
Sumber : http://www.yuksinau.com/2016/02/struktur-fungsi-organel-organel-sel.html
12. Kloroplas
Kloroplas yaitu plastida yang mengandung krorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Kloroplas tersusun dari membran luar dan membran dalam. Membran luar berfungsi mengatur keluar masuknya zat. Membran dalam membungkus cairan kloroplas yang disebut stroma. Membran dalam melipat ke arah dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang disebut tilakoid. Pada tempat-tempat tertentu,  tilakoid bertumpuk-tumpuk membentuk grana. Pada umumnya sebuah kloroplas mengandung 40-60 grana. Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.[16]
                       
                                    Sumber ://id.Wikipedia/org/wiki/Berkas
                        Kloroplas merupakan anggota khusus dari keluarga organel tumbuhan yang berkerabat dekat, yang disebut plastid. Amiloplas ialah plastid tak berwarna yang menyimpan pati (amilosa), khususnya dalam akar dan umbi. Kloropas mengandung banyak pigmen yang membuat buah dan bunga mempunyai corak jingga dan kuning. Kloroplas mengandung klorofil pigmen hijau bersama-sama dengan enzim dan molekul lain yang berfungsi dalam produksi makanandngan cara  fotosintesis. Di dalam kloropas terdapat sistem membran ang lain, yang disusun menjadi kantung-kantung pipih  yang disebut tilakoid. Di beberapa daerah, tilakoid ditumpukseperti tumpukan kartu poker, yang membentuk struktur yang disebut grana (tunggal, granum) cairan diluar tilakoid disebut stroma.[17]
5.    Pembelahan sel
Sel merupakan unit hereditas, artinya sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah diri. Apabila mendengar istilah “ membelah diri ”, mungkin yang terpikir oleh kita  adalah pembelahan pada organisme bersel satu seperti Amoeba. Namun sebenarnya semua sel dapat membelah, termasuk sel-sel dalam tubuh manusia. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
a.    Pembelahan Mitosis, menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik). Pembelahan secara mitosis menghasilkan sel anakan dengan materi genetik yang identik dari sel induk. Tahap- tahap pembelahan sel secara mitosis adalah sebagai berikut :

    
                                     
                                            
                                               
           
                                                                                                   


                                                              
                                                                               

                       
                                     

b.      Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Dalam pembelahan meiosis terjadi pembelahan sel secara berturut-turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis I dan meiosis II dengan hasil empat sel anakan dengan jumlah kromosom haploid. Tahap-tahap pembelahan sel secara meiosis adalah sebagai berikut :

                                                                                   

                                                                      
                                                                                                               
                                                                                  
                                                                                   
      
                                                                                                                

                                               


         



          6. Transport zat dalam sel.
1. Transport Aktif.
        Transport aktif merupakan pemompaan zat terlarut melawan gradiennya. Transport aktif merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan suatu sel  untuk mempertahankan konsentrasi internal molekul kecil yang berbeda dari konsentrasi lingkungannya. Misalnya, dibandingkan dengan sekelilingnya, sel hewan memiliki konsentrasi ion kalium yang jauh lebih tinggi dan konsentrasi ion natrium yang jauh lebih rendah. Kerja transpor aktif dilakukan oleh protein spesifik yang tertanam dalam membran. Seperti pada jenis kerja seluler lainnya, ATP menyediakan energi untuk sebagian besar transport aktif. Salah satu cara bagi ATP untuk dapat menggerakkan transport aktif ialah dengan cara mentransfer gugus fosfat terminalnya langsug ke protein transport. Hal ini dapat menginduksi protein untuk mengbah konformasinya dalam suatu cara yang bisa mentranslokasikan suatu zat terlarut yang terikat pada protein ini melintasi membrannya. Satu sistem transport yang bekerja seperti in ialah pompa natrium-kalium yang mempertukarkan natrium dengan kalium melinasi membran plasma sel hewan. [18]
2. Transpor Pasif.
          Transpor pasif merupakan difusi melewati suatu membran. Molekul memiliki energi kinetik intrinsik yang disebut  gerak ternal (kalor). Suatu akibat gerak ternal adalah difusi, kecendrungan setiap zat unyuk menyebar ke seluruh ruangan yang ada. Setiap molekul bergerak secara acak, namun difusi populasi molekul mungkin mempunyai arah. Kita sekarang dapat menyatakan aturan sederhana difusi: dalam kertidak adaan gaya-gaya lain, suatu substansi akan berdifusi dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah. Dengan kata lain, setiap substansi akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya. Tidak ada kerja yang harus dilakukan untuk membuat hal ini terjadi. Difusi merpakan proses spontan karena difusi itu menurunkan energi besar. Ingat bahwa alam setiap sistem terdapat suatu kecendrungan untuk meningkatkan entropi, atau ketidakteraturan. Difusi zat terlarut dalam air meningkatkan entropi dengan menghasilkan campuran yang lebih acak daripada ketika terdapat konsentrasi zat terlarut yang terlokalisir. Penting untuk diperhatikan bahwa setiap substansi berdifusi menuruni gradien konsentrasi substansi /miliknya sendiri. Difusi suatu substansi melintasi membran biologis disebut transport pasif, karena sel tidak harus mengeluarkan energi untuk membuat hal itu terjadi. Gradien konsentrasi itu endiri merupakan energi potensial dan mengarahkan difusi.  Selanjutnya, osmosis merupakan transpor pasif air. Dalam membandingkan dua larutan yang konsentrasi zat terlarutnya berbeda, larutan dengan konsentrasi yang terlarut yang lebih tinggi disebut sebagai hipertonik. Larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah disebut sebagai hipotonik (hipe dan hipo masing-masing berarti “lebih” dan “kurang”, disini yang dimaksud adalah konsentrasi zat terlarutnya). Ini merupakan istilah-istilah relatif yang hanya bermakna bila terdapat suatu perbandingan. Misalnya, air pam bersifat hipertonik, terdapat air destilasi, tetapi hipotonik terdapat air laut. Dengan kata lain, air pam mempunyai konsentrasizat terlarut yang lebih tinggi dari pada air destilasi, tetapi mempunyai konsentrasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan air laut. Larutan-larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang sama disebut isotonik (iso berarti “sama”). [19]
























Kesimpulan
Sel merupakan komponen penyusun kehidupan yang paling sederhana,  satuan fungsional / fisiologis yang terkecil karena fungsi-fungsi dari organisme hidup merupakan akibat dari aktivitas sel. Sel juga merupakan satuan pertumbuhan dan perkenbangan yang terkecil, karena tumbuh dan berkembangnya  mekhluk hidup tidak terlepas dari pembelahan sel. Secara umum, ukuran dan bentuk sel sangat bervariasi dan bersifat mikroskopis, dinyatakan dalam satuan mikron atau mikometer. Karena ukuran sel yang sangat kecil, untuk dapat melihatnya diperlukan alat bantu optik yaitu mikroskop.[20] Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel indukmenjadi dua atau lebih sel anak dengan cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sementara itu, pembelahan sel bagi organisme multiseluler menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan dari organisme. Selain itu, pembelahan sel  pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang bermanfaat untuk perkembangan secara generatif. Pembelahan sel terjadi melalui tahap-tahap tertentu, tahap-tahap itu bertujuan untuk mengatur informasi genetik induk yang akan diturunkan kepada sel anakan.[21]












[1] Neil A. Campbell,dkk. Biologi Jilid 1. ( Jakarta, Erlangga, 2002) Hal: 113
[2] Benny Nur Fitriani, S.Si, Biologi ( Karanganyar, Pratama Mitra Aksara, 2006 ) Hal : 4
[3] Dewi Retnaningati, Biologi,(Klaten, Intan Pariwara, 2013), hal.3.
[4] Neil A. Campbell. dkk. Biologi Jilid 1. (Jakarta, Erlangga, 2002) hal: 143
[5] Anna Poedjiadji, Dasar-dasar Biokimia,(Jakarta, Universitas Indonesia, 2007), hal. 197
[6] Neil. A Campbell,dkk. Biologi jilid 1 (Jakarta: Erlangga) Hal: 120
[7] Anna Poedjiadji, Dasar-dasar Biokimia,(Jakarta, Universitas Indonesia, 2007), hal. 196
[8] Neil. A Campbell,dkk. Biologi Jilid 1 (Jakarta: Erlangga) Hal: 124
[9] http://www.yuksinau.com/2016/02/struktur-fungsi-organel-organel-sel.html
[10] Dewi Retnaningati, Biologi,(Klaten, Intan Pariwara, 2013), hal. 4
[11] Anna Poedjiadji, Dasar-dasar Biokimia,(Jakarta, Universitas Indonesia, 2007), hal. 196-197
[12] Dewi Retnaningati, Biologi,(Klaten, Intan Pariwara, 2013), hal. 4
[13] Dewi Retnaningati, Biologi,(Klaten, Intan Pariwara, 2013), hal. 8
[14] Dewi Retnaningati, Biologi,(Klaten, Intan Pariwara, 2013), hal. 7-8
[15] Anna Poedjiadji, Dasar-dasar Biokimia,(Jakarta, Universitas Indonesia, 2007), hal. 195-196
[16] Dewi Retnaningati, Biologi,(Klaten, Intan Pariwara, 2013), hal. 8
[17] Neil.A.Campbell dkk, Biologi Jilid 1 (Jakarta, Erlangga) Hal: 128
[18] Neil. A. Campbell, dkk. Biologi Jilid 1 (Jakarta, Erlangga. 2002) Hal: 152
[19] Neil. A. Campbell, dkk. Biologi Jilid 1 (Jakarta, Erlangga.2002) Hal: 147-148
[20] Benny Nur Fitriani, S.Si, Biologi ( Karanganyar, Pratama Mitra Aksara, 2006) Hal : 4
[21] Wigati Hadi Omegawati. Dkk Biologi (Klaten, Intan Pariwara, 2015 ) Hal : 77
Makalah Struktur Sel Makalah Struktur Sel Reviewed by JANIEZ on November 23, 2017 Rating: 5

1 comment:

  1. Memilih Paket Internet Rumahan dengan speed 10 Mb mungkin adalah hal yang mungkin sudah cukup jika Anda memiliki 5 anggota keluarga dengan masing-masing katakanlah memiliki 2 device yang terkoneksi dengan internet.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.