My EKO Notes

Materi Seputar Ekonomi

Makalah Investasi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Investasi adalah hal yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian. Tanpa investasi, suatu perusahaan atau kegiatan perekonomian tidak bisa dijalankan dengan baik. Investasi juga berperan penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi negara.
Dalam berinvestasi kita perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak mengalami kerugian atau kegagalan dalam berinvestasi. Hal tersebut salah satunya adalah nilai waktu dari uang. Jika kita tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang maka kita tidak dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang kita peroleh, begitu juga sebaliknya.
Investasi juga mempunyai beberapa faktor yang akan mempengaruhinya, seperti tingkat pengembalian dan biaya dari investasi tersebut. Dari itu, kita perlu berhati-hati dalam berinvestasi. Dengan perhitungan yang tepat, investasi akan memberikan keuntungan bagi investornya.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian investasi?
b.      Bagaimana investasi dalam konteks makro-ekonomi?
c.       Bagaimana nilai waktu dari uang?
d.      Apa saja kriteria investasi?
e.       Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi?
f.       Apa hubungan antara investasi dan pertumbuhan ekonomi?

1.3  Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro, juga sebagai bahan referensi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi pihak yang ingin menambah wawasannya mengenai teori investasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Investasi
            Investasi adalah sejumlah pengeluaran yang digunakan untuk membeli atau memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan sebagai modal oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan mendapatkan suatu pendapatan atau pengembalian (keuntungan) dimasa mendatang.
2.2 Investasi dalam Konteks MakroEkonomi
            Untuk mempermudah pemahaman, dalam teori makroekonomi yang dibahas adalah investasi dalam bentuk fisik, misalnya dalam benntuk barang modal (pabrik dan peralatan), bangunan, dan persediaan barang (inventory). Dengan demikian maka investasi adalah pengeluaran pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal (capital stock). Yang dimaksud dengan stok barang modal adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian pada satu saat tertentu.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena besarnya dihitung selama satu periode tertentu. Tapi investasi akan mempengaruhi jumlah barang modal yang tersedia pada satu periode tertentu, hal ini disebut dengan tambahan stok barang modal.
a.       Investasi dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan
Yang tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan produksi dan bangunan atau gedung. Karena daya tahan barang modal dan bangunan umumnya lebih dari setahun, maka investasi ini sering disebut investasi dalam bentuk harta tetap (fix invesment).
b.      Investasi Persediaan
Berdasarkan berbagai pertimbangan, perusahaan harus memproduksi lebih banyak dari target penjualan. Misalnya sebuah pabrik sepeda motor menargetkan penjualan tahun 2016 adalah 1.000 unit. Bukan berarti produksinya harus 1.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Misalkan terget penjualan 1.000 unit, bisa saja perusahaan tersebut memproduksi 2.000 unit. Selisih 1.000 unit merupakan persediaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Ini menunjukan bahwa investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan. Investasi 1.000 unit tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang diinginkan (intended investment). Karena sudah direncanakan sejak awal.
Investasi persediaan juga bisa berbentuk barang baku dan barang setengah jadi. Tujuan kebijaksanaan persediaan ini juga tetap dalam konteks meningkatkan pendapatan atau keuntungan dimasa mendatang.
2.3 Nilai Waktu Dari Uang
            Makin tinggi jumlah dan kualitas investasi, biasanya tenggang waktunya makin panjang. Misalnya sebuah restoran yang ingin memperbesar usahanya dengan membeli gedung baru, dll membutuhkan tempo kurang dari satu tahun untuk menghasilkan. Tetapi investasi dalam bentuk pendirian sebuah pabrik mobil, akan membutuhkan tenggang waktu sekitar lima tahun. Hal tersebut merupakan pertimbangan pokok dari keputusan investasi yaitu berapa nilai sekarang (present value) dari uang yang akan diperoleh dimasa mendatang atau berapa nilai uang dimasa mendatang (future value) dari jumlah yang diinvestasikan.

Adapun nilai dari uang tersebut adalah :
a.       Nilai sekarang (present value)
Misalkan, terjadi tawaran sebuah rencana usaha dengan investasi awal sebesar Rp 100 juta. Berdasarkan proposal, lima tahun kemudian nilai nominal uang yang diperoleh adalah Rp161 juta. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah nilai Rp161 juta lima tahun mendatang itu lebih besar daripada Rp100 juta saat ini?. Lalu, bagaimana kita mengetahui nilai sekarang dari Rp161 juta tersebut?
Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat pengembalian investasi (investment return) yang diharapkan. Misalnya kita harus meminjam uang dibank dengan bunga pinjaman 15% pertahun. Setidaknya kita mengharapkan pengembalian 15% pula. Karena itu nilai Rp161 juta harus dideflasikan 15% pertahun (angka 15% dikenal sebagai faktor diskonto atau discount factor).
Jika nilai sekarang dari Rp161 juta yang akan diterima lima tahun mendatang dinotasikan dengan V, nilai Rp161 juta adalah X, waktu adalah t, dan faktor diskonto adalah r, maka perhitungan yang digunakan untuk menentukan proposal akan ditolak atau tidak adalah dengan rumus matematika sederhana, sbb :
V =        X
            (1+r)t
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka :
V =        X
            (1+r)t
V =          161
            (1+0,15)5
V =      161
            (1,15)5

V =      161
             2,01
V = 80,1
Nilai sekarang dari Rp161 juta akan diterima lima tahun mendatang adalah Rp80,1 juta. Karena nilainya lebih kecil dari Rp100 juta (investasi awal), maka proposal tersebut ditolak. Karena tingkat pengembalian lebih kecil dibandingkan dengan tingkat bunga pinjaman.
Jika nilai Rp161 juta lima tahun mendatang dinotasikan dengan Zt sedangkan investasi awal dengan Z0 maka :
Zt = Z0 (1+r)t
161      = 100(1+r)5
Log 161 = log100+5log(1+r)
2,2068             = 2,000+5log(1+r)
5log(1+r)         = 2,2068
Log(1+r)          = 0,0414
Anti log(1+r)   =1,10;r=0,1 atau 10%
Tingkat pengembalian investasi hanya 10% pertahun, lebih kecil dibandingkan biaya bunga pinjaman yang 15% pertahun.

b.      Nilai Masa Mendatang (future value)
Sekalipun dilihat dari sudut pandang yang berbeda dengan nilai sekarang, keputusan yang dihasilkan akan tetap sama. Jika nilai Rp161 juta lima tahun mendatang adalah lebih besar daripada nilai masa mendatangyang diharapkan, proposal diterima dan begitu juga sebaliknya.
Jika investasi awal dinotasikan dengan A, nilai masa mendatang yang diharapkan adalah F, waktu adalah t, dan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan ≥15%, maka :
F = A (1+r)t
F          = 100 (1+0,15)5
            = 100 (2,01)
            = 201
Nilai mendatang (lima tahun mendatang) yang diharapkan dari investasi saat ini adalah minimal Rp201 juta. Sedangkan yang ditawarkan proposal usaha hanya Rp161 juta, karena tingkat pengembalian investasi yang dihasilkan hanyalah 10%. Proposal ditolak.
2.4 Kriteria Investasi
Ada beberapa alat bantu atau kriteria-kriteria tertentu untuk memutuskan diterima atau ditolaknya rencana investasi. Hal tersebut disebut investment criteria. Minimal ada empat kriteria investasi yang digunakan dalam praktik, yaitu :
a.       Payback period (periode pulang pokok)
Adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang digunakan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
b.      Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
Mengukur mana yang lebih besar antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost), output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit), maka :
·         Jika B/C=1, maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
·         Jika B/C<1 artinya="" biaya="" dari="" dihasilkan="" dikeluarkan.="" kecil="" lebih="" o:p="" output="" yang="">
·         Jika B/C>1 yang artinya output yang dihasilkan lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan. Barulah proposal investasi diterima.
c.       Net Present Value (NPV)
Merupakan selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV>0. Sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
d.      Internal Rate of Return (IRR)
Adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV=0. Jika saat NPV=0, nilai IRR=12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r). Jika r yang diinginkan 15% sedangkan IRR hanya 12%, maka proposal investasi ditolak, begitu juga sebaliknya.
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi
            Dua faktor utama yang menentukan investasi yaitu :
a.       Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (expected rate of return)
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, dipengaruhi oleh dua faktor, antara lain :
1.      Kondisi internal perusahaan
Faktor – faktor yang berada dibawah kontrol perusahaan. Misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM, dan tekhnologi yang digunakan.
2.      Kondisi eksternal perusahaan
Perkiraan tantang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun internasional. Jika perkiraan tentang masa depan ekonomi nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya timgkat investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan.

b.      Biaya Investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi makin menurun.
Faktor yang mempengaruhinya adalah masalah kelembagaan. Misalnya, prosedur investasi yang berbelit-belit dan lama (>3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan memperhitungkan nilai waktu uang dari investasi makin mahal. Demikian juga dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan, tingkat kepastian hukum, stabilitas politik dan keadaan keamanan.
c.       Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal Efficiency of Investment (MEI)
1.      MEC, Investasi dan Tingkat Bunga
Efisiensi Modal Marginal (MEC) adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang modal.
2.      Marginal Efficiency of Capital (MEC) dan Marginal Efficiency of Investment (MEI)
MEC akan sama besar dengan MEI pada tingkat bunga tertentu. Dimana pembelian barang modal hanya untuk menggantikan barang modal sudah tidak dapat dipakai lagi. Misalnya tingkat bunga 30% pertahun, jika tingkat bunga pinjaman menurun menjadi 20% maka permintaan akan investasi total dengan asumsi masing-masing perusahaan berpikir bahwa perusahaan yang lain tidak akan menambah barang modal. Tetapi karena semua perusahaan ingin menambah stok, maka harga barang modal naik. Kenaikan tersebut menyebabkan ada rencana investasi yang harus dibatalkan karena tidak layak lagi.

2.6  Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Ditingkat perusahaan, syarat untuk memelihara keuntungan adalah dengan menjaga agar tingkat produksi tidak berkurang. Untuk itu stok barang modal tidak boleh berkurang. Investasi merupakan upaya memelihara stok barang modal.
Keputusan perusahaan – perusahaan untuk meningkatkan stok barang modal dapat memberikan dampak positif terhadap total perekonomian, sebab peningkatan stok barang modal secara nasional akan dapat meningkatkan kegiatan produksi dan memperluas lapangan kerja.
















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Dari penulisan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa :
ü  Investasi adalah sejumlah pengeluaran yang digunakan untuk membeli atau memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan sebagai modal oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan mendapatkan suatu pendapatan atau pengembalian (keuntungan) dimasa mendatang.
ü  Investasi dalam konteks makroekonomi merupakan konsep aliran (flow concept), karena besarnya dihitung selama satu periode tertentu. Tapi investasi akan mempengaruhi jumlah barang modal yang tersedia pada satu periode tertentu.
ü  Ada dua nilai waktu dari uang yaitu nilai sekarang dan nilai masa mendatang.
ü  Terdapat empat kriteria investasi, diantaranya adalah payback periode, benefit/cost ratio, net present value dan internal rate of return.
ü  Faktor yang sangat berpengaruh pada tingkat investasi diantaranya adalah tingkat pengembalian yang diharapkan, biaya investasi serta MEC, MEI dan tingkat bunga.
ü  Investasi sangat berperan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi, sebab peningkatan investasi dapat meningkatkan kegiatan produksi dan juga memperluas kesempatan kerja (membuka lapangan pekerjaan).






DAFTAR PUSTAKA
            Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro, FE Universitas Indonesia

http://carainvestasibisnis.com/definisi-dan-pengertian-investasi/
Makalah Investasi Makalah Investasi Reviewed by JANIEZ on November 23, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.