BIAYA
RELEVAN DAN PENDAPATAN RELEVAN
A.
DATA RELEVAN (RELEVAN COST)
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
google_ad_client: "ca-pub-4965294430844833",
enable_page_level_ads: true
});
Suatu data dikategorikan
sebagai data relevan (biaya relevan) , jika data tersebut memberikan pengaruh
berbeda dalam alternative keputusan. data relevan dalam pengambilan keputusan
taktis meliputi pendapatan dan biaya-biaya seperti diuraikan berturut – turut
dibawah ini . item data relevan dalam suatu alternative keputusan tidak mutlak
menjadi data relevan dalam alternative keputusan pada kesempatan dan ditempat
lain. oleh karena itu harus digunakan pendekatan karakteristik konsep biaya
atau pendapatannya.
biaya relevan (relevant cost) adalah suatu konsep biaya yang
dapat digunakan dalam keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternative
yang akan dipilih.
dua kriteria biaya relevan
adalah :
1.
diperkirakan akan terjadi
pada masa yang akan datang. dari sisi pandang ini biaya relevan merupakan biaya
taksiran
2.
berbeda diantara berbagai
alternative yang dipertimbangakan. suatu biaya dapat dikategorikan sebagai
biaya relevan jika sudah menjadi unsur masuk dalam sebagai item yang
diperbandingkan diantara alternative yang tersedia.
Pendapatan
yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang dan berbeda diantara
alternative dipertimbangkan sebagai pendapatan relevan. termasuk dalam kategori
biaya relevan adalah biaya difrensial , biaya tambahan , biaya kesempatan ,
biaya terhindarkan dan biaya yang dapat dikendalikan. konsep dasarnya adalah
biaya yang berbeda untuk tujuan berbeda.
Biaya Diferensial (differential cost) adalah
perbedaan atau selisih biaya diantara dua alternative atau lebih.
Biaya tambahan (incremental cost) yaitu
kenaikan atau tambahan biaya yang akan terjadi karena memilih suatu
alternative.
Pendapatan diferensial , yaitu suatu
perbedaan atau selisih pendapatan antara dua alternative keputusan. pendapatan
ini umumnya berupa incremental revenue atau suatu kenaikan atau tambahan
pendapatan karena memilih suatu alternative . jadi merupakan kebalikan dari
konsep biaya tambahan.
Biaya kesempatan yaitu potensi perolehan
keuntungan berupa pendapatan atau penghematan biaya yang hilang karena memilih
suatu alternative. misalnya PT. X memiliki ruko.
Biaya terhindarkan , yaitu suatu biaya yang
dapat dihilangkan seluruhnya atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan suatu
alternative dalam suatu pengambilan keputusan. biaya terhindarkan ini bisa
terjadi karena hilangnya aktifitas atau segmen yang menyebabkan terjadinya
biaya yang bersangkutan.
kebalikannya adalah biaya yang tidak dapat
dihilangkan karena memilih alternative yang lain disebut biaya tidak
terhindarkan.
misalnya , kalau membeli mobil bekas PT.X
akan menanggung biaya perbaikan Rp.1.000.000 per tahun. kalau membeli mobil
baru , maka selama 5 tahun pertama akan bebas dari biaya perbaikan. dengan
demikian , biaya perbaikan mobil menjadi biaya terhindarkan bagi PT. X bila
membeli mobil baru. sebaliknya ,
biaya
tak terhindarkan terdiri dari :
1.
biaya tenggelam , dan
2.
biaya masa yang akan datang
yang tidak berbeda diantara berbagai alternative.
Biaya terhindarkan dan biaya kesempatan sering
mempunyai hubungan timbal balik diantara alternative keputusan. misalnya harga
produk A Rp.1000 perunit, harga Produk B Rp.750 perunit. selisihnya Rp.250.
selisih harga kedua produk tersebut merupakan biaya terhindarkan jika memilih
produk B karena alternative itu akan menghindarkan dari pembayaran Rp.250. Jika
memilih Produk A , maka selisih harga tersebut akan menjadi biaya kesempatan
karena pembeli akan kehilangan kesempatan menghemat Rp.250.
Konsep – Konsep biaya tersebut dalam
penerapannya dapat digunakan sebagai dasar analisis keputusan membeli atau
membuat sendiri , memenuhi atau menolak pesanan khusus, mempertahankan atau
menutup segmen usaha dan lain sebagainya.
Untuk mengidentifikasi biaya biaya yang dapat
dihindarkan , maka dapat dilakukan langkah –langkah sebagai berikut :
1.
kumpulkan semua biaya yang
berhubungan dengan tiap alternative yang
sedang dipertimbangkan
2.
Eliminasi biaya – biaya
yang merupakan biaya tenggelam
3.
Eliminasi biaya – biaya
yang tidak berbeda diantara berbagai alternative
4.
Buat keputusan berdasarkan
biaya – biaya yang tersisa . biaya – biaya ini akan menjadi biaya diferensial ,
oleh karena itu relevan dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan yang akan
diambil.
Pengelompokan
biaya – biaya sebagai biaya relevan dan biaya tidak relevan diperlukan
manajemen untuk dua alasan :
1.
Penggunaan biaya tidak
relevan yang bercampur dengan biaya tidak relevan dapat mengaburkan
perhatian dari hal – hal yang sebenarnya
kritis bagi masalah yang dihadapi
2.
hanya sedikit informasi
yang tersedia secara perinci dalam menyiapkan laporan laba rugi . dalam laporan
laba rugi konvensional biaya – biaya dikelompokan menurut fungsi fungsi
organisasi , bukan menurut tujuan pengambilan keputusan taktis.
BIAYA TIDAK RELEVAN
Suatu
data dikategorikan tidak relevan dipertimbangkan dalam pemilihan alternative
bila tidak memenuhi dua karakteristik data relevan yang dikemukakan diatas.
termasuk dalam kriteria ini adalah pendapatan dan biaya – biaya masa lalu dan
masa yang akan datang yang tidak berbeda diantara alternative.
Biaya masa lalu dikatakan tidak
relevan karena dalam pengambilan keputusannya biaya semacam tidak terpengaruh
oleh alternative keputusan yang akan diambil. hal itu disebabkan suatu
keputusan tidak dapat menghilangkan biaya masa lalu tersebut.
biaya masa lalu tidak bisa
dikendalikan pada saat ini atau masa yang akan datang. seperti dikemukakan
diatas bahwa biaya tenggelam , merupakan contoh biaya yang sudah terjadi pada
masa lalu , biaya ini tidak dapat dikendalikan oleh manajemen saat ini dan
biayanya tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam alternative keputusan.
Biaya
yang tidak berbeda diantara berbagai alternative keputusan juga merupakan biaya
yang tidak relevan. misalnya manajemen mempertimbangkan dua alternatif
keputusan. kalau kedua alternative tersebut memiliki unsur biaya yang sama
jumlahnya dan komponennya. maka biaya – biaya tersebut tidak perlu
dipertimbangkan karena memberikan efek yang sama pada kedua alternative
keputusan.
Biaya
tenggelam (sunk cost) , yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah
oleh suatu keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akan datang.
misalnya pada tahun 2005
PT. ABC membeli gedung kantor Rp.50.000.000 . Karena sudah terjadi pada masa
lalu dan tidak bisa diubah dengan keputusan sekarang. maka penutupan sebagian
usaha PT.ABC tidak akan memengaruhi nilai investasi yang berupa harga beli
gedung yang telah menjadi biaya tenggelam. dalam pengambilan keputusan, biaya
ini merupakan biaya tidak relevan.
Proses
keputusan ini kelihatannya sederhana , tetapi untuk memudahkan analisis
diperlukan pengenalan terhadap konsep-konsep biaya ini agar tidak menyita waktu
dalam mengidentifikasi faktor – faktor yang harus dipertimbangkan sebelumnya
mengambil keputusan. tidak semua pengambil keputusan memiliki kejelian yang
sempurna dalam kesibukannya untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tidak
relevan. makin besar konteks keputusan , makin perinci pula elemen biaya yang
harus dipertimbangkan.
B.
PENDAPATAN
RELEVAN
* Pendapatan relevan
(pendapatan yang diharapkan berbeda di masa depan di antara alternatif keputusan)
* Biaya relevan (biaya yang diharapkan berbeda di masa depan di antara alternatif keputusan).
* Biaya relevan (biaya yang diharapkan berbeda di masa depan di antara alternatif keputusan).
Setiap
pilihan strategi, secara finansial, biasanya akan mengandung besaran biaya
relevan yang berbeda-beda.
Hal-hal
utama yang perlu diperhatikan dalam biaya relevan antara lain :
a.
Biaya-biaya masa lalu (historis) dapat membantu sebagai dasar untuk
membuat prediksi, namun biaya-biaya masa lalu tersebut selalu tidak relevan
ketika membuat keputusan (yang bersifat masa depan).
b.
Alternatif-alternatif berbeda dapat dibandingkan dengan memeriksa
perbedaan-perbedaan total pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan.
c.
Tidak semua pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan adalah
relevan, sehingga pendapatan dan biaya yang diharapkan tidak berbeda diantara
alternatif-alternatif pilihan dianggap tidak relevan dan dapat dihilangkan dari
analisa.
d.
Mengingat tingkat kesulitan pengukurannya, titik berat yang tepat harus
diberikan untuk faktor-faktor kualitatif dan faktor-faktor kuantitatif non
keuangan.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN BERKAITAN DENGAN INFORMASI RELEVAN
a.
One-Time-Only Special Orders
Keputusan perusahaan untuk
menerima atau menolak pesanan khusus ketika terdapat kapasitas produksi yang
menganggur dan pesanan khusus tersebut tidak mempunyai implikasi jangka
panjang.
Contoh :
Pesanan tambahan sirup
“JERUK” sebanyak 5.000 botol ketika produksi perusahaan masih 30.000 botol
dibandingkan dengan kapasitas produksi sebesar 35.000 botol. Peningkatan biaya
variable produksi merupakan biaya tambahan yang menjadi biaya relevan dalam pengambilan
keputusan untuk dibandingkan dengan pendapatan tambahan dari menerima
pesanan khusus tersebut.
b.
Insourcing versus Outsourcing atau Keputusan Make or Buy
Insourcing adalah memproduksi
barang/jasa secara mandiri oleh suatu organisasi, sedangkan outsourcing adalah
membeli barang/jasa dari pemasok di luar organisasi tersebut. Keputusan yang
disebut juga keputusan make or buy ini memilih opsi yang
memberikan biaya paling rendah dengan keuntungan paling tinggi bagi perusahaan.
c.
Product-Mix
Keputusan product
mix adalah keputusan yang dibuat perusahaan tentang jenis produk apa
dan dalam jumlah berapa produk tersebut dijual. Keputusan ini diambil
dengan memilih produk yang menghasilkan kontribusi marjin per unit yang paling
tinggi dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
d.
Customer Profitability
Keputusan didasarkan pada
kemampuan memberikan keuntungan yang dimiliki pelanggan, sehingga pilihan
alternatif yang diambil melalui penambahan atau pengurangan suatu pelanggan
berkaitan dengan kenaikan perolehan laba operasi perusahaan.
e.
Branch/Segment: Adding or Discontinuing
Keputusan ini hampir sama dengan
keputusan customer profitability, namun didasarkan pada kemampuan
memberikan penambahan keuntungan yang dimiliki oleh suatu cabang atau segmen perusahaan.
f.
Equipment Replacement
Biaya historis, akumulasi
depresiasi, dan nilai buku peralatan yang dimiliki serta fenomena akuntansi
keuangan mengenai potensi kerugian/keuntungan transaksi penggantian peralatan
merupakan informasi yang tidak relevan dan seringkali menyulitkan dalam
pengambilan keputusan penggantian peralatan. Oleh karena itu, analisa
pendapatan/biaya relevan dilakukan untuk memilih alternatif yang menghasilkan
laba operasi paling tinggi.
PROSES KEPUTUSAN TAKTIS
Pengambilan keputusan
dengan menggunakan konsep biaya relvan umumnya digunakan untuk keputusan
tingkat taktis sebagai penjabaran dari keputusan strategis dari manajemen
puncak.
Pemahaman mengenai
konsep-konsep biaya relevan ini terutama bermanfaat dalam aplikasi pemilihan
alternative keputusan dari berbagai alternative yang tersedia. termasuk
didalamnya adalah keputusan untuk membeli atau membuat sendiri , pesanan
khusus, menutup atau mempertahankan atau mengembangkan segmen bisnis ,
memperoleh lebih lanjut atau tidak , dan sebagainya. keputusan-keputusan
controversial yang dibuat dalam bab ini pada umumnya berhubungan dengan
alternative sisi pandang harga pokok variable dan turunannya terhadap laporan
laba rugi yang disajikan dengan pendekatan harga pokok penuh.
Langkah-langkah keputusan taktis dengan
konsep biaya relevan dapat diurutkan sebagai berikut :
1.
mengidentifikasi dan
menetapkan masalah. misalnya sebuah perusahaan menghadapi masalah kebutuhan
meningkat volume produksi untuk mengatasi permintaan yang meningkat
2.
mengidentifikasi
alternative – alternative pemecahan masalah yang mungkin mengeliminasi
alternative secara jelas dan tidak fisibel
sebagai contoh alternative
, misalnya :
Alternatif 1 : membangun
tambahan fasilitas terbaru
Alternatif 2 : menyewa
tambahan fasilitas
Alternatif 3 : menyewa
ruang gudang
Alternatif 4 : membeli mesin baru yang
berkapasitas lebih besar sanbil
menyewakan mesin yang lama
Alternatif 5 : membeli barang dagangan dari
luar
3.
mengidentifikasi biaya –
biaya dan keuntungan yang berhubungan dengan tiap alternative yang fisibel.
mengelompokan biaya – biaya dan keuntungan sebagai unsur relevan dan
mengeliminasi faktor – faktor yang tidak relevan dari pertimbangan.
misalnya , lebih spesifik
dipertimbangkan alternative 4 , membeli mesin baru yang berkapasitas besar ,
sambil kembali menyewakan mesin yang ada sekarang. alternative 5 membeli barang
dagangandari luar dengan data biaya dan pendapatan sebagai berikut :
Alternatif
4 :
Biaya
produksi variable…………………………………………Rp.345.000
Biaya
penyusutan mesin baru ………………………………….Rp.135.000
Pendapatan
sewa mesin dari mesin lama……………………….Rp.100.000
Alternatif 5 :
Pembelian
barang dagangan dari luar……………………………Rp.410.000
4.
menjumlahkan biaya dan
keuntungan yang relevan untuk tiap alternative keputusan.
misalnya
:
Alternative
4 : membeli mesin baru………………………………Rp.380.000
Alternatif 5 : membeli barang dagangan dari luar………………..Rp.410.000
Biaya
Diferensial…………………………………………………..Rp.30.000
5.
menilai faktor – faktor
kualitatif , misalnya :
- supplier luar yang
berkualitas
- stabilitas harga
- hubungan kerja dan
persepsi masyarakat
6.
membuat keputusan dengan
memilih alternative yang memberikan keuntungan paling besar. berdasarkan
analisis tahap 1-5 dapat dibuat keputusan untuk meneruskan produksi komponen
secara internal dengan cara :
a.
membeli mesin baru yang
berkapasitas lebih besar
b.
menyewakan mesin yang lama
Dengan asumsi semua faktor
kualitatif pada langkah 5 cukup mendukung, maka secara kuantitatif alternative
4 layak dipilih karena menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp.30.000 , dan
merupakan alternative yang lebih menguntungkan dibandingkan alternative 5 .
model analisis yang dibuat dalam bab ini bertitik tolak dari asumsi perhitungan
harga pokok berdasarkan akuntansi akrual dan biaya atau harga pokok penuh.
PERBANDINGAN DUA PRODUK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.
KOMPOSISI PRODUK
Perbandingan produk yang
sedemikian rupa, untuk diproduksi /dijual, yang mana komposisi tersebut
memberikan total laba yang paling besar sesuai dengan informasi yang tersedia.
2.
ALTERNATIF DUA PRODUK
Keterangan
|
Produk A
|
Produk B
|
Harga Jual Produk
|
Rp 5.000
|
Rp 4.000
|
Biaya Variabel
|
Rp 2.500
|
Rp 3.000
|
Contribution Margin/unit
|
Rp 2.500
|
Rp 1.000
|
Biaya
tetap sebesar Rp 250.000.000
Jika informasi yang
tersedia hanya menyangkut kontribution margin dari kedua produk, maka
alternatif yang dipilih adalah produk A, karena produk tersebut memiliki
kemampuan untuk menutup biaya tetap sebesar Rp 2.500/unit, sedangkan produk B
hanya sebesar Rp 1.000/unit.
Kesimpulan:
semakin banyak produk A terjual, semakin
besar keuntungan yang dapat disumbangkan pada perusahaan.
3.
KAPASITAS MESIN & WAKTU
PEMBUATAN PRODUK
·
Kapasitas
Mesin : 400.000
jam
·
Produk A membutuhkan
waktu : 20
jam/unit
·
Produk B membutuhkan
waktu : 4
jam/unit
Keterangan
|
Produk A
|
Produk B
|
Unit yang dapat
diproduksi
|
20.000
|
100.000
|
Contribution margin/unit
|
Rp 2.500
|
Rp 1.000
|
Total Contribution Margin
|
Rp 50.000.000
|
Rp 100.000.000
|
Kesimpulan: Produk B yang diterima, total kontibusi labanya
lebih besar
4.
DAYA SERAP PASAR
·
Daya
Serap Pasar untuk Produk A : tak terbatas
·
Daya
Serap Pasar untuk Produk B : 80.000 unit
Keterangan
|
Produk A
|
Produk B
|
Unit yang dapat
diproduksi
|
4.000
|
80.000
|
Contribution margin/unit
|
Rp 2.500
|
Rp 1.000
|
Total Contribution Margin
|
10.000.000
|
80.000.000
|
Dengan komposisi seperti ini total laba yang
di peroleh sebesar Rp 90.000.000
Komposisi Produk
Produk A : 4.000 unit
Produk B : 80.000 unit
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM PRODUKSI
1. KEPUTUSAN UNTUK MEMBUAT
ATAU MEMBELI PRODUK
Proses
pengambilan keputusan mengenai alternatif membeli atau membuat sendiri suatu
produk, dengan pertimbangan:
Terdapat kapasitas yang masih nganggur
Memiliki kemampuan untuk membuat
produk sendiri
Biaya tetap
masih belum terserap secara penuh
Ada tawaran
produk yang sama di pasar
Contoh:
Perusahaan ingin membuat suku
cadang sesuai kebutuhan sebanyak 100.000 unit, harga yang ditawarkan
oleh pasar sebesar Rp 250/unit.
Data biaya produksi Sbb:
Keterangan
|
Tarif
|
Total Biaya
|
Komponen Biaya:
|
||
■ Bahan baku
|
50
|
5.000.000
|
■ Tenaga kerja (v)
|
100
|
10.000.000
|
■ Biaya overhead pabrik
(v)
|
30
|
3.000.000
|
■ Biaya overhead (tetap)
dihindari
|
40
|
4.000.000
|
■ Biaya overhead (tetap)
bersama
|
50
|
5.000.000
|
Total
Biaya Produksi
|
270
|
27.000.000
|
INFORMASI
AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan
|
Tarif
|
Total
Biaya
|
Komponen
Biaya:
|
||
Bahan baku
|
50
|
5.000.000
|
Tenaga kerja (v)
|
100
|
10.000.000
|
Biaya overhead pabrik (v)
|
30
|
3.000.000
|
Biaya overhead (tetap)
dihindari
|
40
|
4.000.000
|
Total
Biaya Produksi
|
220
|
22.000.000
|
Harga
jika membeli produk
|
250
|
25.000.000
|
Selisih
Biaya yang terjadi
|
30
|
3.000.000
|
Kesimpulan:
Jika membeli produk, maka
terdapat biaya overhead tetap bersama yang tidak dapat dihindarkan, sehingga
terdapat selisih biaya sebesar Rp 3.000.000 (100.000 unit x Rp 30) sebagai
kerugian (beban lebih tinggi).
Bagaimana
jika membuat sendiri produk diperlukan investasi sebesar Rp 25.000.000 dengan
taksiran ekonomis 3 tahun serta tingkat pengembalian investasi sebesar 20%
2.
INFORMASI
AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Penghematan biaya
|
12.000.000
|
12.000.000
|
12.000.000
|
Discount factor :
20%
|
0,833
|
0,694
|
0,579
|
Present value
|
9.996.000
|
8.328.000
|
6.948.000
|
25.272.000
25.000.000
272.000
Investasi Fasilitas:
Rp
25.000.000
Kesimpulan:
Nilai
tunai penghematan selama umur ekonomis Rp 25.272.000 lebih besar dibanding
dengan investasinya Rp 25.000.000. Jadi memproduksi sendiri
diterima, karena akan memberi tambahan keuntungan bagi perusahaan melalui
penghematan biaya selama umur proyek tersebut.
KEPUTUSAN UNTUK MENJUAL
ATAU MEMPROSES SUATU PRODUK
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif
menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk, dengan pertimbangan:
Munculnya pendapatan
differensial dan biaya differensial
Memiliki
kemampuan untuk memproses lebih lanjut
Ada
peluang pasar yang lebih baik atas produk yang dibuat
Contoh:
Informasi
biaya differensial untuk produk “A”
Keterangan
|
Tarif
|
Total Biaya
|
Bahan
baku
|
2.000
|
20.000.000
|
Tenaga
kerja (v)
|
1.000
|
10.000.000
|
Biaya
overhead pabrik (v)
|
1.500
|
15.000.000
|
Biaya
overhead pabrik (T)
|
1.300
|
13.000.000
|
Biaya
administrasi & umum (T)
|
500
|
5.000.000
|
Biaya
pemasaran (T)
|
750
|
7.500.000
|
Total Biaya Penuh Produk
“A”
|
7.050
|
70.500.000
|
Data
tambahan saat ini:
Unit
yang terjual sekarang 10.000 unit, dengan harga Rp 10.000/unit
Total
kos yang diperhitungkan Rp 70.500.000
Laba
bersih yang diperhitungkan Rp 29.500.000
Diproses
menjadi Produk “A-1” tidak memerlukan investasi baru,tambahan biaya Rp
5.000/umit dengan harga jual baru Rp 18.500
INFORMASI
AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan
|
Jumlah
|
Pendapatan
Differensial
|
|
(Rp
18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit
|
85.000.000
|
Biaya
Differensial
|
|
(Rp
5.000 x 10.000 unit)
|
50.000.000
|
Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1”
|
35.000.000
|
Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dari
produk A menjadi produk “A-1” lebih menguntungkan, karena mampu menyumbangkan tambahan
laba sebesar Rp 35.000.000 yang dipero leh melalui selisih dari tambahan
pendapantan sebesar Rp 85.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp 50.000.000
A.
KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN
ATAU MENUTUP SEGMEN
Kasus lain analisis keputusan yang dapat di
buat dengan menggunakan konsep biaya relevan adalah keputusan mempertahankan
atau menutup segmen. Model analisis ini kemudian dapat dimodifikasi untuk
keputusan lain yang sejenis. Misalnya keputusan mempertahankan atuau
menghapuskan suatu produk dan lain sebagainya. Untuk keputusan menutup segmen
digunakan konsep biaya terhindarkan.
Untuk memutuskan menutup atau
mempertahankan segmen yang rugi secara umum dapat digunakan kriteria keputusan
sebagai berikut :
-
Jika biaya terhindarkan
lebih besar dari margin kontribusi departemen yang ditutup, maka departemen
dapat di tutup.
-
Jika biaya terhindarkan
lebih kecil dari margin kontribusi departemen yang ditutup, maka departemen
yang rugi sebaiknya di pertahankan.
-
Jika biaya terhindarkan
sama dengan margin kontribusi departemen yang ditutup, maka manajemen dapat
mempertimbangkan informasi lain untuk menutup atau mempertahankan
Untuk memutuskan penutupan divisi yang
rugi harus di buat perbandingan antara
margin konribusi divisi dan biaya-biaya divisi yang dapat di hindarkan. Biaya
yang terhindarkan dalam konteks ini meliputi biaya-biaya yang dapat di tusuri
hubungan kejadianya dengan keberadaan segmen yang akan ditutup. Penutupan dapat di lakukan jika jumlah biaya
terhindarkan dari penutupan tersebut melalui margin kontribusi divisi yang akan
di tutup.
Biaya-biaya relevan berupa biaya
terhindarkan akan menambah laba setelah penutupan divisi. Biaya tak
terhindarkan tidak akan berpengaruh pada perhitungan laba rugi untuk alternatif
mengahpukan divisi pakaian, maka semua biaya terhindarkan akan hilang tidak
akan terjadi lagi. Tapi biaya terhindarkan akan menjadi tambahan beban biaya bagi divisi makanan.
Data lain adalah biaya tetap yang
berasal dari segmen lain, atau menjadi tanggungan bersama. Bagian biaya ini
tidak akan hilang bersamaan dengan penutupan segmen yang rugi jika divisi yang
rugi ditutup, maka pembebanan biaya ini akan dialihkan pad divisi lain dan akan
tetap menjadi tanggungan perusahaan, namanya biaya tidak terhindarkan.
Jika ini produk harus
ditutup, perlu dipertimbangkan berbagai kemungkinan:
·
Kontribusi pendapatan yang
dikorbankan
·
Manfaat biaya yang dapat
dihindarkan
·
Biaya yang tidak dapat
dihindarkan
·
Total manfaat yang
diperoleh
Contoh:
PT.
WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode
Semester I Tahun 2008
Keterangan
|
Produk A
|
Produk B
|
Produk C
|
Penjualan
|
500.000.000
|
250.000.000
|
250.000.000
|
Biaya Variabel
|
260.000.000
|
105.000.000
|
115.000.000
|
Laba Kontribusi
|
240.000.000
|
145.000.000
|
135.000.000
|
Biaya tetap terhindarkan
|
120.000.000
|
80.000.000
|
110.000.000
|
Biaya tetap tak terhindar
|
30.000.000
|
30.000.000
|
30.000.000
|
Total biaya tetap
|
150.000.000
|
110.000.000
|
140.000.000
|
Laba bersih
|
90.000.000
|
35.000.000
|
- 5.000.000
|
Total
Laba bersih dari PT. Wiarayuda (A + B + C) adalah Rp 120.000.000
INFORMASI
AKUNTANSI UNTUK PRODUK “C”
Keterangan
|
Jumlah
|
Manfaat
Biaya:
|
|
Biaya variable
|
115.000.000
|
Biaya tetap yang
terhindarkan
|
110.000.000
|
Total manfaat
|
225.000.000
|
Pengorbanan
(pendapatan yg hilang)
|
250.000.000
|
Manfaat bersih
|
- 25.000.000
|
Kesimpulan:
Jika produk “C”
dihentikan, potensi rugi akan bertambah sebesar Rp 25.000.000
karena perusahaan telah kehilangan potensi laba yang disumbangkan oleh produk
“C” melalui laba kontribusi sebesar Rp 25.000.000.
Alternatif yang disodorkan
adalah perlunya mengatur pembebanan biaya tetap ke masing masing lini produk
bukan atas dasar nilai omzet penjualan, tetapi menggu nakan alokasi atas dasar
kemampuan dari masing masing produk yang tercermin melalui perolehan laba
kontribusi yang disumbangkan oleh masing masing lini produk tersebut, sehingga
perhitungan laba-rugi dari semua lini menjadi tidak rugi dan total laba tetap
tidak berubah.
Solusi Alternatif:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode
Semester I Tahun 2008
Keterangan
|
Produk A
|
Produk B
|
Produk C
|
Penjualan
|
500.000.000
|
250.000.000
|
250.000.000
|
Biaya Variabel
|
260.000.000
|
105.000.000
|
115.000.000
|
Laba Kontribusi
|
240.000.000
|
145.000.000
|
135.000.000
|
Biaya tetap terhindarkan
|
120.000.000
|
80.000.000
|
110.000.000
|
Biaya tetap tak
terhindar*
|
41.538.000
|
25.096.000
|
23.366.000
|
Total biaya tetap
|
161.538.000
|
105.096.000
|
133.366.000
|
Laba bersih
|
78.462.000
|
39.904.000
|
1.634.000
|
Catatan:
·
Total Laba bersih tetap
sebesar Rp 120.000.000, tidak ada lini produk rugi.
·
Biaya
tetap tak terhindar dibebankan atas dasar perbandingan laba kontribusi.
B. KEPUTUSAN UNTUK MENERIMA
ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS
Proses pengambilan
keputusan terhadap alternatif menerima atau menolak pesanan khusus, atas dasar
pertimbangan:
Adanya kapasitas nganggur
Tidak merusak harga pasar
Penggunaan pesanan dapat diawasi
Berfokus pada
kegiatan sosial dan keagamaan
Contoh:
PT.
Wirayuda memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, kapasitas yang telah
diguna kan baru sebesar 150.000 unit (75%), harga jual produk sebesar Rp
1.250/unit. Anggaran tahun 2008 untuk 150 unit sebagai berikut:
Biaya Variabel:
·
Biaya
produksi
(V) Rp 400 Rp 60.000.000
·
Biaya komersial (V) Rp 120 Rp 18.000.000
Biaya
Tetap:
·
Biaya overhead
(T) Rp 300 Rp 45.000.000
·
Biaya
komersial
(T) Rp 150 Rp 22.500.000
Total
biaya penuh produk
“A” Rp 970 Rp 145.500.000
Jika pesanan khusus
sebanyak 30.000 unit dengan harga Rp 750 per unit, apakah di terima
atau ditolak?
INFORMASI
AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan
|
Jumlah
|
Pendapatan
Differensial:
|
|
■ 30.000 unit x
Rp 750
|
22.500.000
|
Biaya
Differensial:
|
|
■ Biaya produksi
(v)
|
12.000.000
|
■ Biaya komersial
(v)
|
3.600.000
|
15.600.000
|
|
Laba Differensial
|
6.900.000
|
Kesimpulan:
Pesanan khusus diterima, karena memberi
kontribusi margin sebesar Rp 6.900.000 yaitu selisih dari
tambahan pendapatan dan tambahan biaya yang muncul karena ke putusan yang harus
diambil.
DAFTAR PUSTAKA
Mowen, Hansen, Akuntansi
Manajemen Buku 2, Edisi 4
Samryn
, L.M , akuntansi manajemen , Edisi Revisi
Biaya Relevan dan Pendapatan Relevan
Reviewed by JANIEZ
on
December 14, 2017
Rating:
No comments: