My EKO Notes

Materi Seputar Ekonomi

Biaya Relevan dan Pendapatan Relevan

BIAYA RELEVAN DAN PENDAPATAN RELEVAN

A.            DATA  RELEVAN (RELEVAN COST)

Suatu data dikategorikan sebagai data relevan (biaya relevan) , jika data tersebut memberikan pengaruh berbeda dalam alternative keputusan. data relevan dalam pengambilan keputusan taktis meliputi pendapatan dan biaya-biaya seperti diuraikan berturut – turut dibawah ini . item data relevan dalam suatu alternative keputusan tidak mutlak menjadi data relevan dalam alternative keputusan pada kesempatan dan ditempat lain. oleh karena itu harus digunakan pendekatan karakteristik konsep biaya atau pendapatannya.
           biaya relevan (relevant cost) adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan dalam keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternative yang akan dipilih.
dua kriteria biaya relevan adalah :
1.      diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. dari sisi pandang ini biaya relevan merupakan biaya taksiran
2.      berbeda diantara berbagai alternative yang dipertimbangakan. suatu biaya dapat dikategorikan sebagai biaya relevan jika sudah menjadi unsur masuk dalam sebagai item yang diperbandingkan diantara alternative yang tersedia.

Pendapatan yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang dan berbeda diantara alternative dipertimbangkan sebagai pendapatan relevan. termasuk dalam kategori biaya relevan adalah biaya difrensial , biaya tambahan , biaya kesempatan , biaya terhindarkan dan biaya yang dapat dikendalikan. konsep dasarnya adalah biaya yang berbeda untuk tujuan berbeda.
Biaya Diferensial (differential cost) adalah perbedaan atau selisih biaya diantara dua alternative atau lebih.
Biaya tambahan (incremental cost) yaitu kenaikan atau tambahan biaya yang akan terjadi karena memilih suatu alternative.
Pendapatan diferensial , yaitu suatu perbedaan atau selisih pendapatan antara dua alternative keputusan. pendapatan ini umumnya berupa incremental revenue atau suatu kenaikan atau tambahan pendapatan karena memilih suatu alternative . jadi merupakan kebalikan dari konsep biaya tambahan.
Biaya kesempatan yaitu potensi perolehan keuntungan berupa pendapatan atau penghematan biaya yang hilang karena memilih suatu alternative. misalnya PT. X memiliki ruko.
Biaya terhindarkan , yaitu suatu biaya yang dapat dihilangkan seluruhnya atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan suatu alternative dalam suatu pengambilan keputusan. biaya terhindarkan ini bisa terjadi karena hilangnya aktifitas atau segmen yang menyebabkan terjadinya biaya yang bersangkutan.

kebalikannya adalah biaya yang tidak dapat dihilangkan karena memilih alternative yang lain disebut biaya tidak terhindarkan.
misalnya , kalau membeli mobil bekas PT.X akan menanggung biaya perbaikan Rp.1.000.000 per tahun. kalau membeli mobil baru , maka selama 5 tahun pertama akan bebas dari biaya perbaikan. dengan demikian , biaya perbaikan mobil menjadi biaya terhindarkan bagi PT. X bila membeli mobil baru. sebaliknya ,
 biaya tak terhindarkan terdiri dari :
1.       biaya tenggelam , dan
2.      biaya masa yang akan datang yang tidak berbeda diantara berbagai alternative.

Biaya terhindarkan dan biaya kesempatan sering mempunyai hubungan timbal balik diantara alternative keputusan. misalnya harga produk A Rp.1000 perunit, harga Produk B Rp.750 perunit. selisihnya Rp.250. selisih harga kedua produk tersebut merupakan biaya terhindarkan jika memilih produk B karena alternative itu akan menghindarkan dari pembayaran Rp.250. Jika memilih Produk A , maka selisih harga tersebut akan menjadi biaya kesempatan karena pembeli akan kehilangan kesempatan menghemat Rp.250.

Konsep – Konsep biaya tersebut dalam penerapannya dapat digunakan sebagai dasar analisis keputusan membeli atau membuat sendiri , memenuhi atau menolak pesanan khusus, mempertahankan atau menutup segmen usaha dan lain sebagainya.
Untuk mengidentifikasi biaya biaya yang dapat dihindarkan , maka dapat dilakukan langkah –langkah sebagai berikut :
1.      kumpulkan semua biaya yang berhubungan dengan tiap alternative yang
sedang dipertimbangkan
2.      Eliminasi biaya – biaya yang merupakan biaya tenggelam
3.      Eliminasi biaya – biaya yang tidak berbeda diantara berbagai alternative
4.      Buat keputusan berdasarkan biaya – biaya yang tersisa . biaya – biaya ini akan menjadi biaya diferensial , oleh karena itu relevan dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan yang akan diambil.

Pengelompokan biaya – biaya sebagai biaya relevan dan biaya tidak relevan diperlukan manajemen untuk dua alasan :
1.      Penggunaan biaya tidak relevan yang bercampur dengan biaya tidak relevan dapat mengaburkan perhatian  dari hal – hal yang sebenarnya kritis bagi masalah yang dihadapi
2.      hanya sedikit informasi yang tersedia secara perinci dalam menyiapkan laporan laba rugi . dalam laporan laba rugi konvensional biaya – biaya dikelompokan menurut fungsi fungsi organisasi , bukan menurut tujuan pengambilan keputusan taktis.



 BIAYA TIDAK RELEVAN

            Suatu data dikategorikan tidak relevan dipertimbangkan dalam pemilihan alternative bila tidak memenuhi dua karakteristik data relevan yang dikemukakan diatas. termasuk dalam kriteria ini adalah pendapatan dan biaya – biaya masa lalu dan masa yang akan datang yang tidak berbeda diantara alternative.

            Biaya masa lalu dikatakan tidak relevan karena dalam pengambilan keputusannya biaya semacam tidak terpengaruh oleh alternative keputusan yang akan diambil. hal itu disebabkan suatu keputusan tidak dapat menghilangkan biaya masa lalu tersebut.

biaya masa lalu tidak bisa dikendalikan pada saat ini atau masa yang akan datang. seperti dikemukakan diatas bahwa biaya tenggelam , merupakan contoh biaya yang sudah terjadi pada masa lalu , biaya ini tidak dapat dikendalikan oleh manajemen saat ini dan biayanya tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam alternative keputusan.

            Biaya yang tidak berbeda diantara berbagai alternative keputusan juga merupakan biaya yang tidak relevan. misalnya manajemen mempertimbangkan dua alternatif keputusan. kalau kedua alternative tersebut memiliki unsur biaya yang sama jumlahnya dan komponennya. maka biaya – biaya tersebut tidak perlu dipertimbangkan karena memberikan efek yang sama pada kedua alternative keputusan.

            Biaya tenggelam (sunk cost) , yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh suatu keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akan datang.
misalnya pada tahun 2005 PT. ABC membeli gedung kantor Rp.50.000.000 . Karena sudah terjadi pada masa lalu dan tidak bisa diubah dengan keputusan sekarang. maka penutupan sebagian usaha PT.ABC tidak akan memengaruhi nilai investasi yang berupa harga beli gedung yang telah menjadi biaya tenggelam. dalam pengambilan keputusan, biaya ini merupakan biaya tidak relevan.

            Proses keputusan ini kelihatannya sederhana , tetapi untuk memudahkan analisis diperlukan pengenalan terhadap konsep-konsep biaya ini agar tidak menyita waktu dalam mengidentifikasi faktor – faktor yang harus dipertimbangkan sebelumnya mengambil keputusan. tidak semua pengambil keputusan memiliki kejelian yang sempurna dalam kesibukannya untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tidak relevan. makin besar konteks keputusan , makin perinci pula elemen biaya yang harus dipertimbangkan.

B.                 PENDAPATAN RELEVAN
           
* Pendapatan relevan (pendapatan yang diharapkan berbeda di masa depan di antara  alternatif keputusan)
*  Biaya relevan (biaya yang diharapkan berbeda di masa depan di antara alternatif keputusan).
Setiap pilihan strategi, secara finansial, biasanya akan mengandung besaran biaya relevan yang berbeda-beda.  

Hal-hal utama yang perlu diperhatikan dalam biaya relevan antara lain  :
a.       Biaya-biaya masa lalu (historis) dapat membantu sebagai dasar untuk membuat prediksi, namun biaya-biaya masa lalu tersebut selalu tidak relevan ketika membuat keputusan (yang bersifat masa depan).
b.      Alternatif-alternatif berbeda dapat dibandingkan dengan memeriksa perbedaan-perbedaan total pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan.
c.       Tidak semua pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan adalah relevan, sehingga pendapatan dan biaya yang diharapkan tidak berbeda diantara alternatif-alternatif pilihan dianggap tidak relevan dan dapat dihilangkan dari analisa.
d.      Mengingat tingkat kesulitan pengukurannya, titik berat yang tepat harus diberikan untuk faktor-faktor kualitatif dan faktor-faktor kuantitatif non keuangan.

JENIS-JENIS KEPUTUSAN BERKAITAN DENGAN INFORMASI RELEVAN

a.                  One-Time-Only Special Orders
Keputusan perusahaan untuk menerima atau menolak pesanan khusus ketika terdapat kapasitas produksi yang menganggur dan pesanan khusus tersebut tidak mempunyai implikasi jangka panjang.
Contoh :
Pesanan tambahan sirup “JERUK” sebanyak 5.000 botol ketika produksi perusahaan masih 30.000 botol dibandingkan dengan kapasitas produksi sebesar 35.000 botol. Peningkatan biaya variable produksi merupakan biaya tambahan yang menjadi biaya relevan dalam pengambilan keputusan  untuk dibandingkan dengan pendapatan tambahan dari menerima pesanan khusus tersebut.

b.                  Insourcing versus Outsourcing atau Keputusan Make or Buy
Insourcing adalah memproduksi barang/jasa secara mandiri oleh suatu organisasi, sedangkan outsourcing adalah membeli barang/jasa dari pemasok di luar organisasi tersebut. Keputusan yang disebut juga keputusan make or buy ini memilih opsi yang memberikan biaya paling rendah dengan keuntungan paling tinggi bagi perusahaan.
c.                   Product-Mix
Keputusan product mix adalah keputusan yang dibuat perusahaan tentang jenis produk apa dan dalam jumlah berapa produk tersebut dijual.  Keputusan ini diambil dengan memilih produk yang menghasilkan kontribusi marjin per unit yang paling tinggi dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.

d.                  Customer Profitability
Keputusan didasarkan pada kemampuan memberikan keuntungan yang dimiliki pelanggan, sehingga pilihan alternatif yang diambil melalui penambahan atau pengurangan suatu pelanggan berkaitan dengan kenaikan perolehan laba operasi perusahaan.

e.                   Branch/Segment: Adding or Discontinuing
          Keputusan ini hampir sama dengan keputusan customer profitability, namun didasarkan pada kemampuan memberikan penambahan keuntungan yang dimiliki oleh suatu cabang atau segmen perusahaan.

f.                   Equipment Replacement
Biaya historis, akumulasi depresiasi, dan nilai buku peralatan yang dimiliki serta fenomena akuntansi keuangan mengenai potensi kerugian/keuntungan transaksi penggantian peralatan merupakan informasi yang tidak relevan dan seringkali menyulitkan dalam pengambilan keputusan penggantian peralatan.  Oleh karena itu, analisa pendapatan/biaya relevan dilakukan untuk memilih alternatif yang menghasilkan laba operasi paling tinggi. 


PROSES KEPUTUSAN TAKTIS
Pengambilan keputusan dengan menggunakan konsep biaya relvan umumnya digunakan untuk keputusan tingkat taktis sebagai penjabaran dari keputusan strategis dari manajemen puncak.
Pemahaman mengenai konsep-konsep biaya relevan ini terutama bermanfaat dalam aplikasi pemilihan alternative keputusan dari berbagai alternative yang tersedia. termasuk didalamnya adalah keputusan untuk membeli atau membuat sendiri , pesanan khusus, menutup atau mempertahankan atau mengembangkan segmen bisnis , memperoleh lebih lanjut atau tidak , dan sebagainya. keputusan-keputusan controversial yang dibuat dalam bab ini pada umumnya berhubungan dengan alternative sisi pandang harga pokok variable dan turunannya terhadap laporan laba rugi yang disajikan dengan pendekatan harga pokok penuh.

Langkah-langkah keputusan taktis dengan konsep biaya relevan dapat diurutkan sebagai berikut :

1.      mengidentifikasi dan menetapkan masalah. misalnya sebuah perusahaan menghadapi masalah kebutuhan meningkat volume produksi untuk mengatasi permintaan yang meningkat
2.      mengidentifikasi alternative – alternative pemecahan masalah yang mungkin mengeliminasi alternative secara jelas dan tidak fisibel
sebagai contoh alternative , misalnya :
Alternatif 1 : membangun tambahan fasilitas terbaru
Alternatif 2 : menyewa tambahan fasilitas
Alternatif 3 : menyewa ruang gudang
   Alternatif 4 : membeli mesin baru yang berkapasitas lebih besar sanbil         menyewakan mesin yang lama
   Alternatif 5 : membeli barang dagangan dari luar

3.      mengidentifikasi biaya – biaya dan keuntungan yang berhubungan dengan tiap alternative yang fisibel. mengelompokan biaya – biaya dan keuntungan sebagai unsur relevan dan mengeliminasi faktor – faktor yang tidak relevan dari pertimbangan.
misalnya , lebih spesifik dipertimbangkan alternative 4 , membeli mesin baru yang berkapasitas besar , sambil kembali menyewakan mesin yang ada sekarang. alternative 5 membeli barang dagangandari luar dengan data biaya dan pendapatan sebagai berikut :
Alternatif 4 :
Biaya produksi variable…………………………………………Rp.345.000
Biaya penyusutan mesin baru ………………………………….Rp.135.000
Pendapatan sewa mesin dari mesin lama……………………….Rp.100.000

Alternatif 5 :
Pembelian barang dagangan dari luar……………………………Rp.410.000

4.      menjumlahkan biaya dan keuntungan yang relevan untuk tiap alternative keputusan.
misalnya :

Alternative 4 : membeli mesin baru………………………………Rp.380.000
Alternatif  5 : membeli barang dagangan dari luar………………..Rp.410.000
Biaya Diferensial…………………………………………………..Rp.30.000

5.      menilai faktor – faktor kualitatif , misalnya :
- supplier luar yang berkualitas
- stabilitas harga
- hubungan kerja dan persepsi masyarakat

6.      membuat keputusan dengan memilih alternative yang memberikan keuntungan paling besar. berdasarkan analisis tahap 1-5 dapat dibuat keputusan untuk meneruskan produksi komponen secara internal dengan cara :
a.       membeli mesin baru yang berkapasitas lebih besar
b.      menyewakan mesin yang lama

Dengan asumsi semua faktor kualitatif pada langkah 5 cukup mendukung, maka secara kuantitatif alternative 4 layak dipilih karena menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp.30.000 , dan merupakan alternative yang lebih menguntungkan dibandingkan alternative 5 . model analisis yang dibuat dalam bab ini bertitik tolak dari asumsi perhitungan harga pokok berdasarkan akuntansi akrual dan biaya atau harga pokok penuh.

PERBANDINGAN DUA PRODUK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.      KOMPOSISI PRODUK
Perbandingan produk yang sedemikian rupa, untuk diproduksi /dijual, yang mana komposisi tersebut memberikan total laba yang paling besar sesuai dengan informasi yang tersedia.

2.      ALTERNATIF DUA PRODUK

Keterangan
Produk A
Produk B
Harga Jual Produk
Rp  5.000
Rp  4.000
Biaya Variabel
Rp  2.500
Rp  3.000
Contribution Margin/unit
Rp  2.500
Rp  1.000

               Biaya tetap sebesar Rp  250.000.000
Jika informasi yang tersedia hanya menyangkut kontribution margin dari kedua produk, maka alternatif yang dipilih adalah produk A, karena produk tersebut memiliki kemampuan untuk menutup biaya tetap sebesar Rp 2.500/unit, sedangkan produk B hanya sebesar Rp 1.000/unit.

Kesimpulan:
semakin banyak produk A terjual, semakin besar keuntungan yang dapat disumbangkan pada perusahaan.

3.      KAPASITAS MESIN & WAKTU PEMBUATAN PRODUK

·         Kapasitas Mesin                                :  400.000 jam
·         Produk A membutuhkan waktu          :    20 jam/unit
·         Produk B membutuhkan waktu          :      4 jam/unit
Keterangan
Produk A
Produk B
Unit yang dapat diproduksi
20.000
100.000
Contribution margin/unit
  Rp  2.500
    Rp  1.000
Total Contribution Margin
Rp  50.000.000
Rp  100.000.000

Kesimpulan: Produk B yang diterima, total kontibusi labanya lebih besar

4.      DAYA SERAP PASAR

·         Daya Serap Pasar untuk Produk A :   tak terbatas
·         Daya Serap Pasar untuk Produk B :     80.000 unit



Keterangan
Produk A
Produk B
Unit yang dapat diproduksi
4.000
80.000
Contribution margin/unit
  Rp  2.500
    Rp  1.000
Total Contribution Margin
10.000.000
80.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp  90.000.000

Komposisi Produk
Produk A :    4.000 unit
Produk B :  80.000 unit


PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PRODUKSI

1.      KEPUTUSAN UNTUK MEMBUAT ATAU MEMBELI PRODUK
Proses pengambilan keputusan mengenai alternatif membeli atau membuat sendiri suatu produk, dengan pertimbangan:
 Terdapat kapasitas yang masih nganggur
 Memiliki kemampuan untuk membuat produk sendiri
 Biaya tetap masih belum terserap secara penuh
 Ada tawaran produk yang sama di pasar

Contoh:
Perusahaan ingin membuat suku cadang  sesuai kebutuhan sebanyak 100.000 unit, harga yang ditawarkan oleh pasar sebesar Rp  250/unit.
Data biaya produksi Sbb:

Keterangan
Tarif
Total Biaya
Komponen Biaya:
■ Bahan baku
50
5.000.000
■ Tenaga kerja (v)
100
10.000.000
■ Biaya overhead pabrik (v)
30
3.000.000
■ Biaya overhead (tetap) dihindari
40
4.000.000
■ Biaya overhead (tetap) bersama
50
5.000.000
   Total Biaya Produksi
270
27.000.000


                           INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan
Tarif
Total Biaya
Komponen Biaya:
  Bahan baku
50
5.000.000
  Tenaga kerja (v)
100
10.000.000
  Biaya overhead pabrik (v)
30
3.000.000
  Biaya overhead (tetap) dihindari
40
4.000.000
Total Biaya Produksi
220
22.000.000
Harga jika membeli produk
250
25.000.000
Selisih Biaya yang terjadi
30
3.000.000

Kesimpulan:
Jika membeli produk, maka terdapat biaya overhead tetap bersama yang tidak dapat dihindarkan, sehingga terdapat selisih biaya sebesar Rp 3.000.000 (100.000 unit x Rp 30) sebagai kerugian (beban lebih tinggi).

Bagaimana jika membuat sendiri produk diperlukan investasi sebesar Rp 25.000.000 dengan taksiran ekonomis 3 tahun serta tingkat pengembalian investasi sebesar 20%

2.      INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Penghematan biaya
12.000.000
12.000.000
12.000.000
Discount factor : 20%
0,833
0,694
0,579
Present value
9.996.000
8.328.000
6.948.000


           
25.272.000
25.000.000
     272.000

            Investasi Fasilitas:
        Rp 25.000.000

Kesimpulan:
 Nilai tunai penghematan selama umur ekonomis Rp 25.272.000 lebih besar dibanding dengan investasinya Rp 25.000.000. Jadi memproduksi sendiri diterima,  karena akan memberi tambahan keuntungan bagi perusahaan melalui penghematan biaya selama umur proyek tersebut.






KEPUTUSAN UNTUK MENJUAL ATAU MEMPROSES SUATU PRODUK

Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk, dengan pertimbangan:
 Munculnya pendapatan differensial dan biaya differensial
 Memiliki kemampuan untuk memproses lebih lanjut
 Ada peluang pasar yang lebih baik atas produk yang dibuat

      Contoh:
 Informasi biaya differensial untuk produk “A”
Keterangan
Tarif
Total Biaya
  Bahan baku
2.000
20.000.000
  Tenaga kerja (v)
1.000
10.000.000
  Biaya overhead pabrik (v)
1.500
15.000.000
  Biaya overhead pabrik (T)
1.300
13.000.000
  Biaya administrasi & umum (T)
500
5.000.000
  Biaya pemasaran (T)
750
7.500.000
Total Biaya Penuh Produk “A”
7.050
70.500.000


Data tambahan saat ini:
  Unit yang terjual sekarang 10.000 unit, dengan harga Rp 10.000/unit
  Total kos yang diperhitungkan Rp 70.500.000
  Laba bersih yang diperhitungkan Rp 29.500.000
  Diproses menjadi Produk “A-1” tidak memerlukan investasi baru,tambahan biaya Rp 5.000/umit dengan harga jual baru Rp 18.500


INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan
Jumlah
 Pendapatan Differensial  
       (Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit
85.000.000
 Biaya Differensial  
       (Rp 5.000 x 10.000 unit)
50.000.000
 Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1”
35.000.000

Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dari produk A menjadi produk “A-1” lebih menguntungkan, karena mampu menyumbangkan tambahan laba sebesar Rp 35.000.000 yang dipero leh melalui selisih dari tambahan pendapantan sebesar Rp 85.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp 50.000.000

A.    KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENUTUP SEGMEN
Kasus lain analisis keputusan yang dapat di buat dengan menggunakan konsep biaya relevan adalah keputusan mempertahankan atau menutup segmen. Model analisis ini kemudian dapat dimodifikasi untuk keputusan lain yang sejenis. Misalnya keputusan mempertahankan atuau menghapuskan suatu produk dan lain sebagainya. Untuk keputusan menutup segmen digunakan konsep biaya terhindarkan.
Untuk memutuskan menutup atau mempertahankan segmen yang rugi secara umum dapat digunakan kriteria keputusan sebagai berikut :
-          Jika biaya terhindarkan lebih besar dari margin kontribusi departemen yang ditutup, maka departemen dapat di tutup.
-          Jika biaya terhindarkan lebih kecil dari margin kontribusi departemen yang ditutup, maka departemen yang rugi sebaiknya di pertahankan.
-          Jika biaya terhindarkan sama dengan margin kontribusi departemen yang ditutup, maka manajemen dapat mempertimbangkan informasi lain untuk menutup atau mempertahankan

Untuk memutuskan penutupan divisi yang rugi harus di buat  perbandingan antara margin konribusi divisi dan biaya-biaya divisi yang dapat di hindarkan. Biaya yang terhindarkan dalam konteks ini meliputi biaya-biaya yang dapat di tusuri hubungan kejadianya dengan keberadaan segmen yang akan ditutup.  Penutupan dapat di lakukan jika jumlah biaya terhindarkan dari penutupan tersebut melalui margin kontribusi divisi yang akan di tutup.
Biaya-biaya relevan berupa biaya terhindarkan akan menambah laba setelah penutupan divisi. Biaya tak terhindarkan tidak akan berpengaruh pada perhitungan laba rugi untuk alternatif mengahpukan divisi pakaian, maka semua biaya terhindarkan akan hilang tidak akan terjadi lagi. Tapi biaya terhindarkan akan menjadi tambahan beban  biaya bagi divisi makanan.
Data lain adalah biaya tetap yang berasal dari segmen lain, atau menjadi tanggungan bersama. Bagian biaya ini tidak akan hilang bersamaan dengan penutupan segmen yang rugi jika divisi yang rugi ditutup, maka pembebanan biaya ini akan dialihkan pad divisi lain dan akan tetap menjadi tanggungan perusahaan, namanya biaya tidak terhindarkan.

Jika ini produk harus ditutup, perlu dipertimbangkan berbagai kemungkinan:
·         Kontribusi pendapatan yang dikorbankan
·         Manfaat biaya yang dapat dihindarkan
·         Biaya yang tidak dapat dihindarkan
·         Total manfaat yang diperoleh


Contoh:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008

Keterangan
Produk A
Produk B
Produk C
Penjualan
500.000.000
250.000.000
250.000.000
Biaya Variabel
260.000.000
105.000.000
115.000.000
Laba Kontribusi
240.000.000
145.000.000
135.000.000
Biaya tetap terhindarkan
120.000.000
80.000.000
110.000.000
Biaya tetap tak terhindar
30.000.000
30.000.000
30.000.000
Total biaya tetap
150.000.000
110.000.000
140.000.000
Laba bersih
90.000.000
35.000.000
- 5.000.000

Total Laba bersih dari PT. Wiarayuda (A + B + C) adalah Rp  120.000.000

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PRODUK “C”
Keterangan
Jumlah
 Manfaat Biaya:   
 Biaya variable
115.000.000
 Biaya tetap yang terhindarkan
110.000.000
 Total manfaat
225.000.000
 Pengorbanan (pendapatan yg hilang)
250.000.000
 Manfaat bersih
- 25.000.000



 Kesimpulan:
Jika produk “C” dihentikan,  potensi rugi akan bertambah sebesar Rp 25.000.000 karena perusahaan telah kehilangan potensi laba yang disumbangkan oleh produk “C” melalui laba kontribusi sebesar Rp 25.000.000.
Alternatif yang disodorkan adalah perlunya mengatur pembebanan biaya tetap ke masing masing lini produk bukan atas dasar nilai omzet penjualan, tetapi menggu nakan alokasi atas dasar kemampuan dari masing masing produk yang tercermin melalui perolehan laba kontribusi yang disumbangkan oleh masing masing lini produk tersebut, sehingga perhitungan laba-rugi dari semua lini menjadi tidak rugi dan total laba tetap tidak berubah.


Solusi Alternatif:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008

Keterangan
Produk A
Produk B
Produk C
Penjualan
500.000.000
250.000.000
250.000.000
Biaya Variabel
260.000.000
105.000.000
115.000.000
Laba Kontribusi
240.000.000
145.000.000
135.000.000
Biaya tetap terhindarkan
120.000.000
80.000.000
110.000.000
Biaya tetap tak terhindar*
41.538.000
25.096.000
23.366.000
Total biaya tetap
161.538.000
105.096.000
133.366.000
Laba bersih
78.462.000
39.904.000
1.634.000


            Catatan:
·         Total Laba bersih tetap sebesar Rp 120.000.000, tidak ada lini produk rugi.
·         Biaya tetap tak terhindar dibebankan atas dasar perbandingan laba kontribusi.

B.     KEPUTUSAN UNTUK MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menerima atau menolak pesanan khusus, atas dasar pertimbangan:
 Adanya kapasitas nganggur
 Tidak merusak harga pasar
 Penggunaan pesanan dapat diawasi
 Berfokus pada kegiatan sosial dan keagamaan

Contoh:
PT. Wirayuda memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, kapasitas yang telah diguna kan baru sebesar 150.000 unit (75%), harga jual produk sebesar Rp 1.250/unit. Anggaran tahun 2008 untuk 150 unit sebagai berikut:
Biaya Variabel:
·         Biaya produksi (V)                                      Rp    400         Rp   60.000.000
·         Biaya komersial (V)                         Rp    120         Rp    18.000.000
       
      Biaya Tetap:
·         Biaya overhead (T)                                      Rp   300          Rp   45.000.000
·         Biaya komersial (T)                                     Rp   150          Rp   22.500.000
        Total biaya penuh produk “A”                     Rp  970           Rp 145.500.000
Jika pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga Rp 750 per unit, apakah di  terima atau ditolak?

                             INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan
Jumlah
 Pendapatan Differensial:   
 ■ 30.000 unit x Rp  750
22.500.000
 Biaya Differensial:
 ■ Biaya produksi (v)
12.000.000
 ■ Biaya komersial (v)
3.600.000
15.600.000
 Laba Differensial
6.900.000

Kesimpulan
Pesanan khusus diterima, karena memberi kontribusi margin sebesar   Rp 6.900.000 yaitu selisih dari tambahan pendapatan dan tambahan biaya yang muncul karena ke putusan yang harus diambil.

DAFTAR PUSTAKA
Mowen, Hansen, Akuntansi Manajemen Buku 2, Edisi 4

Samryn , L.M , akuntansi manajemen , Edisi Revisi
Biaya Relevan dan Pendapatan Relevan Biaya Relevan dan Pendapatan Relevan Reviewed by JANIEZ on December 14, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.